"Wanita", Bukti Konsistensi Musa Widyatmodjo 25 Tahun Berkarya di Industri Fashion

By , Senin, 9 Mei 2016 | 09:35 WIB
Musa Widyatmodjo di JFFF 2016 (Nova)

Sulit menceritakan perjalanan tren fashion tanah air tanpa menyebut sosok Musa Widyatmodjo. Selama 25 tahun ia berkarya, menelurkan ratusan desain dan ribuan potong busana, sembari mencoba beragam teknik untuk menemukan formula paling tepat yang menambah nilai setiap racikannya.

Berkarya sejak tahun 1991, rancangan desainer Indonesia kelahiran 13 November 1965 ini telah dinikmati para pencinta mode melalui tiga lini yang dimilikinya, yakni ‘Musa Widyatmodjo’ untuk label eksklusif rancangannya, ‘M by Musa’ untuk koleksi ready to wear, dan ‘Musa CO’ yang dikhususkan untuk seragam korporasi dari beberapa perusahaan.

Dalam rangka 25 tahun pengabdiannya pada industri fashion Indonesia, Musa Widyatmodjo berpartisipasi mementaskan rancangannya yang diberi tema “Wanita” dalam perhelatan tahunan Jakarta Fashion and Food Festival 2016, Kamis (5/5) lalu di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading.

Deret koleksi di bawah label M by Musa ini memotret wanita Indonesia dalam beragam karakter, usia, dan budaya. Keinginan dan preferensi yang berbeda itu ia kemas dalam 60 pasang pakaian dengan garis rancang dan detail khas Musa Atelier namun tetap mengikuti unsur kekinian.

Pada koleksi bertema “Wanita” ini, Musa mengeluarkan koleksi smart dress atau cocktail dress dari beragam gaya, warna, dan bahan. Nuansa warna hitam, putih, biru muda, dan abu-abu yang tak lekang di makan zaman, serta nuansa warna merah hingga keemasan yang memiliki sisi elegan tersendiri, mendominasi koleksi Musa kali ini.

Nuansa tersebut diwujudkan melalui pemilihan bahan utama berupa lace, organdi, organza, duchess, sifon, shantung, dan lain sebagainya.

Ya, salah satu busana yang ia pentaskan di panggung JFFF adalah bermaterial organdi. Menengok ke belasan dua puluhan tahun silam, tak berlebihan rasanya bila kita menganggap Musa Widyatmodjo meraih pencapaian terbesarnya ketika memelopori penggunaan bahan organdi dalam pakaian perempuan indonesia.

Pada rentang warsa 1993 – 1998an ketika organdi begitu berjaya dan digemari, memang tangan terampil Musa lah yang berperan.

Kembali menyimak tren masa kini, penggunaan organdi kembali diminati baik untuk busana formal maupun kasual. Pada peragaan busana bertajuk “Wanita” yang sekaligus menyoroti 25 tahun ia berkarya di industri fashion tanah air, Musa pun menghidupan kembali kepiawaiannya meracik bahan organdi dengan detail-detail menawan.

Musa memang menaruh perhatian yang begitu tajam pada detail pakaian. Contohnya penggunaan bordir dan glass beads yang bisa dibilang kerap menyempurnakan racikan Musa sejak belasan tahun yang lalu.

Deret koleksi bertema “Wanita” yang diperagakan, semakin mengukuhkan kematangan Musa dalam mengkreasikan setiap potong busana yang tetap mengedepankan ciri khasnya, namun menyertakan segala jenis kebaruan.