Peran Metabolisme Agar Tetap Awet Muda di Usia 50 Tahun

By , Senin, 13 Juni 2016 | 08:00 WIB
Metabolisme Punya Andil Besar Agar Tetap Awet Muda. (Nova)

Hampir sebagian besar perempuan menyibukkan diri dengan mencari berbagai cara agar selalu terlihat cantik dan awet muda. Mencegah penuaan akibat pertambahan usia menjadi fokus masalah yang selalu ingin dihindari sebagian kaum hawa.

Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja penuaan kulit akibat pertambahan usia yang akhirnya membuat Anda nampak jauh lebih tua? Apakah hanya cukup dengan rutin suntik filler dan botoks serta menggunakan berbagai krim mahal nan terkenal untuk mencegahnya? Ternyata jawabannya bukan.

Baca: Mengungkap 5 Penyebab Perempuan Lebih Cepat Menopause Dini

Kelancaran sistem metabolisme yang seringkali diabaikan atau bahkan tidak dimengerti malah memiliki andil besar agar tubuh awet muda di usia 30, 40, hingga 50 tahun.

Sebelum terlambat, ada baiknya memahami perubahan metabolisme di kelompok usia 30 hingga 50 tahun. Serta makanan sehat bergizi apa saja yang harus Anda konsumsi demi tetap terlihat muda dan kencang.

Berikut ulasan lengkap metabolisme tubuh Anda pada masing-masing usia:

Baca: 4 Kebiasaan yang Merusak Metabolisme

Metabolisme tubuh Anda di usia 30 tahun Anda akan menemukan adanya sedikit perubahan warna kulit serta timbunan lemak. Semuanya bisa dikarenakan pasca persalinan, tekanan pekerjaan, stres dan sebagainya. Secara alamiah pertambahan usia berkaitan dengan penurunkan massa otot. Di usia ini, Anda wajib membutuhkan menu makan sehat yang mampu meminimalisasi penuaan.

Asupan sehat bergizi untuk usia 30 tahun Makan sesuai kebutuhan tubuh, tidak berlebih dan tidak kurang. Menurut anjuran dari Institute of Medicine, di usia 30 tahun sangat disarankan tetap menjaga berat badan agar tidak terlalu naik drastis. Tidak boleh lebih dari 15 kilogram pasca melahirkan.

Mulailah diet rendah kalori dengan mengurangi minuman seperti coffee latte atau minuman bersoda. Khusus menu makan malam atau makan sore Anda sangat dianjurkan memilih makanan sehat yang diolah dari dapur sendiri seperti salad dengan salmon yang diberi toping mayones rendah lemak dan sayiran hijau. Anda bisa menambahkan kacang almond serta sedikit buah-buahan segar sebagai pelengkapnya.

Baca: Duh, Berat Badan Kok Susah Turun, Ya?

Metabolisme tubuh Anda di usia 40 tahun Anda akan mengalami lonjakan hormon progesteron dan estrogen yang berkaitan dengan masa pra menopause. Anda bisa mencegahnya dengan sangat selektif memilih makanan rendah kalori dan olahraga rutin.

Asupan sehat bergizi untuk usia 40 tahun Mulailah melirik sayuran buah organik. Kemudian disarankan makan lebih banyak protein ketimbang karbohidrat. Protein sangat baik menjaga massa otot yang juga bisa dikombinasikan bersama sayuran hijau, kacang-kacangan dan makanan mengandung kalsium untuk kelancaran sistem metabolisme. Ingat, metabolisme yang terganggu berdampak kuat terhadap obesitas. Demikian seperti yang dipaparkan oleh penelitian pada University of Florida.

Sebagai tambahan, Anda bisa menambahkan roti gandung dan pasta yang berisi brokoli, keju serta sayuran seperti wortel dan tomat.

Baca: Awet Muda Hingga Cegah Diabetes, 7 Manfaat Istimewa Buah Naga

Metabolisme tubuh Anda di usia 50 tahun Rendahnya kadar hormone estrogen akan membuat produksi progesteron pun melemah yang berujung pada masa menopause. Karena sistem metabolisme tidak lancar maka lemak akan berkumpul di area pinggang serta perut. Inilah saatnya Anda memilih asupan makanan yang sehat dan tepat.

Asupan sehat bergizi untuk usia 50 tahun Hindari dan batasi konsumsi kalori. Lebih baik mengonsumsi segelas air putih yang diberi irisan buah lemon ketimbang popcorn dan makanan ringan gurih lainnya.

Anda bisa mengganti sepotong kue cokelat manis dengan biskuit rasa original dengan sesendok selai kacang almond dan gandum atau dengan semangkuk yogurt dan sereal yang berisi irisan buah stroberi, kurma, pisang dan anggur.

Baca: 7 Perubahan Awal Perempuan Jelang Menopause

Jangan langsung tidur 1 jam setelah makan. Pasalnya, menurut studi terbaru inObesity, peneliti menemukan bahwa angka jumlah pembakaran kalori setelah makan akan 50 persen lebih rendah di malam hari ketimbang di pagi hari.

Induced Thermogenesis (DIT) sangat berkorelasi dengan siklus circadian yang mana memberi sinyal tubuh untuk tidur daripada terbangun demi pembakaran alami kalori.

Cukupi tubuh dengan melakukan aktivitas di pagi hari yang terkena sinar matahari pagi yang sangat baik meningkatkan massa otot di usia 50 tahun setelah menopause. Anda bisa menambahkan suplemen vitamin D untuk tetap menjaga kepadatan tulang.

Sumber: Yahoo