Kisah Frengki Menyelamatkan Anaknya Dari Belitan Ular Piton

By nova.id, Selasa, 14 Juni 2016 | 05:31 WIB
Ilustrasi Ular Piton (nova.id)

Tabloidnova.com - Rafli (5), seorang bocah warga Desa Sosokan Taba, Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu dibelit seekor ular piton dengan panjang 10 meter berdiameter 15 sentimeter saat sedang tidur pulas, Minggu dini hari (12/6/2016).

Peristiwa tersebut, terjadi di dalam sebuah pondok di kawasan perkebunan kopi wilayah Desa Damar Kencana yang juga berada di wilayah Kecamatan Muara Kemumu.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, Rafli tertidur bersama kedua orang tuanya, Frengki (25) dan Nita (22). Ketika sadar, ular tersebut telah membelit dan menggigit lutut Rafli. Kedua orang tua Rafly terkejut bercampur cemas melihat ular yang mencoba menelan anaknya itu, langsung bertindak cepat untuk menyelamatkan anak semata wayangnya itu dengan cara memegang bagian kepala ular dan membacok bagian kepala dengan sebilah parang.

"Beruntung anaknya (Rafli) bisa diselamatkan oleh kedua orang tuanya. Ular itu pun berhasil mereka bunuh dengan menggunakan parang," cerita salah seorang warga, Zainal.

Ia katakan sempat terjadi pertarungan sengit antara kedua orang tua Rafli dengan ular besar itu beberapa puluh menit. Ular dapat dibunuh setelah kepala ular berhasil dipenggal.

Frengki, sang ayah juga mengalami luka di tangan diduga terkena gigitan ular piton saat menyelamatkan Rafli.

Frengki mengatakan, dirinya heran mengenai asal ular besar itu sehingga bisa masuk ke kamar tidurnya, padahal tidak ada celah atau lubang yang memungkinkan ular tersebut dapat masuk dan melilit tubuh anaknya.

"Kami aneh saja dengan peristiwa itu. Terlebih tidak adanya celah untuk ular bisa masuk ke dalam pondok," tuturnya.

Firmansyah / Kompas.com