Ternyata Ini Penyebab Anda Sering Salah Panggil Nama Orang

By nova.id, Jumat, 17 Juni 2016 | 05:15 WIB
Ternyata Ini Penyebab Anda Sering Salah Panggil Nama Orang (nova.id)

Bukan hal aneh jika banyak orang sering salah panggil nama seseorang saat berucap. Apalagi bila saat itu ia sedang dalam keadaan panik atau tidak fokus. Tapi, bagaimana kalau kebiasaan sering salah panggil nama orang tersebut terjadi berulang?

Sebenarnya apa penyebab kebiasaan sering salah panggil nama orang, ya?

Menurut laporan di jurnal Memory & Cognition, ternyata kesalahan memanggil nama memang sering terjadi, tetapi nama yang salah itu tidak dicomot sembarangan, melainkan mengikuti sebuah pola.

Baca: Terungkap! 4 Penyebab Otak Menjadi Pikun

Jelasnya, peneliti mengungkapkan bahwa ketika orang memanggil seseorang dengan nama yang salah, mereka cenderung untuk memanggil orang tersebut dengan nama seseorang lain di dalam kelompok sosial yang sama. Atau, mereka memanggil dengan nama yang terdengar mirip.

“Salah memanggil nama merupakan kesalahan kognitif yang mengungkap siapa yang kita anggap berada dalam kelompok kita,” ujar David Rubin, profesor psikologi dan ilmu saraf di Duke University. Jadi, ketika Ibu memanggil Anda dengan nama anjing peliharaan, itu menunjukkan bahwa Ia menganggap anjing peliharaan sebagai bagian dari keluarganya.

Baca: Duh! Ini 5 Gejala Pikun yang Perlu Anda Waspadai

Selain itu, orang juga sering salah menyebut nama seseorang dengan nama yang terdengar mirip. Misalnya orang akan memanggil Mitchell dengan nama Michael.

Penampilan fisik justru kurang berpengaruh dalam kesalahan memanggil nama.  Begitu pula dengan faktor usia. Dalam studi tersebut, peneliti mensurvey kalangan muda dan orang-orang yang lebih tua, namun kesalahan memanggil nama justru lebih sering dilakukan oleh orang-orang yang lebih muda.

Baca: Tidur dengan Posisi Miring Turunkan Risiko Pikun Sejak Dini, Benarkah?

Peneliti juga menemukan, orang lebih sering salah memanggil seseorang dengan nama anjing peliharan daripada kucing peliharaan. Hal tersebut, menurut peneliti, karena anjing lebih akrab dengan anggota keluarga dibandingkan dengan hewan peliharaan lain.

“Anjing lebih merespon ketika dipanggil dengan namanya dibandingkan kucing, sehingga namanya lebih sering digunakan. Mungkin, itulah sebabnya nama anjing tampaknya menjadi lebih sering disebut ketika salah panggil terjadi,” ungkap Samantha Deffler, mahasiswa doktoral di Duke University sekaligus penulis utama studi.

Lutfi Fauziah/nationalgeographic.co.id