Longsor Purworejo, Warga Temukan Korban Merintih Kesakitan Terbenam Lumpur

By nova.id, Senin, 20 Juni 2016 | 04:05 WIB
Gambar lokasi longsor didesa Desa Donoranti, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo (nova.id)

Tabloidnova.com - Raut kesedihan tampak terlihat di wajah Miftahul Fauzin, anak pertama Muhtarom, salah satu korban longsor di Dusun Caok Kulon, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.

Warga menemukan Muhtarom yang merintih kesakitan terbenam lumpur setengah dada.

“Kami langsung menolong Pak Muh dan dibawa ke rumah sakit. Badannya tertimpa kayu-kayu. Istri Pak Muh, Muksodah (40) dan anak kedua, Aditya Mujahid (23) hilang belum ditemukan,” ujar Suparlan, tetangga Muhtarom, Minggu (19/06/2016).

Fauzin mengaku tidak punya firasat longsor mengubur ibu dan adiknya. Usai berbuka puasa di rumah, Fauzin pergi ke rumah kakeknya, Ahmal. Lalu pergi ke masjid untuk shalat tarawih.

“Saya tahu ada longsor waktu Pak Parlan teriak-teriak longsor. Saya langsung lari ke lokasi dan saya menemukan Bapak minta tolong. Tulang tangan dan pinggang Bapak retak. Saya cuma berharap ibu dan adik saya segera ditemukan,” ujarnya.

Hujan deras Sabtu sore juga menyebabkan sungai Bogowonto meluap dan membanjiri sejumlah wilayah di Purworejo di antaranya Kecamatan Purwodadi, Bayan, dan Bagelen. Sebanyak 165 rumah di Desa Dadirejo Bagelen terendam banjir, begitu juga warga Purwodadi rumahnya terendam banjir yang membawa lumpur.

Kasubsi Operasi Kantor SAR Yogyakarta, Asbani mengatakan ketinggian banjir antara 1,5 meter - 2 meter. Sebanyak tiga warga tewas terseret arus banjir akibat memaksakan diri menerabas derasnya arus.

“Suami istri naik motor terseret arus di Mranti, sedangkan seorang pengemudi terseret arus di wilayah Bagelen. Sebenarnya warga sudah mengingatkan tapi tetap memaksa. Akhirnya terseret arus,” ujarnya.

Galih Permadi / Kompas.com