Petisi Tentang Pentingnya Cuti Ayah Untuk Kelahiran Anak

By nova.id, Selasa, 21 Juni 2016 | 10:00 WIB
Petisi Tentang Pentingnya Cuti Ayah Untuk Kelahiran Anak (nova.id)

Di Hari Ayah Internasional, peran ayah Indonesia dalam tumbuh kembang anak menjadi fokus perhatian banyak orang.

Tidak hanya sebagai pencari nafkah, ayah juga berfungsi sebagai orangtua yang memegang andil dalam pengasuhan anak.

Menurut Susan Newman, PhD, seorang psikolog sosial dan pakar pengasuhan anak, “Kedekatan seorang ayah dan bayinya itu sama pentingnya dengan kedekatan dengan ibunya. Jadi akan sangat berarti buat seorang ayah untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan bayinya.”

Sayangnya, di Indonesia, ada batasan jender sehingga peran ayah dalam pengasuhan anak dinilai sangat minim. Bahkan, Elly Risman, Psi, Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati dengan tegas menyatakan Indonesia sebagai a fatherless country, negara tanpa ayah.

Terdorong untuk mencari solusi dari permasalahan ini, sebuah media online dan wadah informasi untuk ayah, Ayahada.com, membuat sebuah petisi di change.org yang meminta cuti ayah untuk kelahiran anak setidaknya dua minggu.

Baca: Cinta Kasih Seorang Ibu yang Rela Kurang Tidur Demi Menjaga Anaknya

Petisi yang berjudul "Pemerintah, Tolong Berikan Cuti Ayah untuk Kelahiran Anak" tersebut ditujukan kepada pemerintah Indonesia termasuk Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Walaupun baru dimulai kemarin, Minggu (19/6), pada saat artikel ini ditulis petisi tersebut telah ditanda tangani oleh lebih dari 11.000 orang.

Menurut Ahmad Zaeni, salah satu pendiri Ayahada.com, saat diwawancarai melalui telepon oleh Kompas.com, Selasa (20/6/2016), tidak hanya ayah, para ibu dan calon ibu juga ikut menandatangani petisi tersebut.

Baca: Inilah Tradisi Perayaan Hari Ibu di 5 Negara

Dia mengatakan, “dalam undang-undang ketenagarkejaan ada dua hari cuti bila istri melahirkan, tapi itu hak karyawan bukan kewajiban perusahaan jadi kadangkala ada perusahaan yang tidak memberikan [hak tersebut].”

Dengan adanya cuti tersebut, Zaeni berharap untuk memberi ayah peran lebih dalam pengasuhan anak yaitu membangun ikatan dengan anak, serta membantu dan mendampingi istri secara fisik dan mental.

Shierine Wangsa Wibawa/KompasFemale