Bukti cinta kasih seorang anak kepada orangtuanya kembali menyeruak ke ruang publik. Di tengah maraknya kasus kekesaran pada anak, Jenny yang merupakan gadis cantik cilik berusia lima tahun asal Filipina justru membuat mata kita mungkin meneteskan air mata karena rasa haru yang luar biasa.
Dibalik tubuhnya yang mungil, gadis cilik asal Filipina tersebut dengan setia mengantar ayah yang tunanetra bekerja setiap harinya.
Kasih sayang dan dukungan Jenny pada ayahnya terekam dalam sebuah video Jenny dan ayah tunanetra yang menjadi viral di Facebook beberapa waktu lalu.
Video mengharukan Jenny gadis cilik dengan ayah tunanetra tersebut telah dilihat lebih dari 2,4 juta kali itu mendapat puluhan ribu komentar yang hampir semuanya bernada positif.
Baca: Mengharukan, Persembahan Orangtua untuk Sang Bayi yang Meninggal di Kandungan
Video ini pertama kali diambil oleh seorang laki-laki bernama Rhuby Capunes. Ia merekam momen ini ketika seorang bocah perempuan yang masih berusia 5 tahun, mengantar ayahnya yang seorang tunanetra pergi bekerja. Dengan sebatang tongkat, bocah itu membimbing ayahnya ke tempat bekerja. Setelah menjadi viral, media setempat memburu cerita ini ini.
Bocah itu diketahui bernama Jenny, dan ayahnya adalah Nelson Pepe. Pepe bekerja sebagai pemetik kelapa. Tiap hari, ia mendapat upah sekitar Rp90 ribu, hasil dari memetik kelapa dari 60 pohon kelapa.
Baca: Mengharukan, Anak 5 Tahun Bertahan Hidup 12 Hari di Hutan dengan Anjingnya
Untuk memetik kelapa, Pepe masih bisa mengandalkan instingnya. Tapi untuk menuju tempat bekerja, ia terpaksa harus menggantungkan diri pada anaknya, Jenny. Pepe memegang tongkat, dan ujung satunya dipegang oleh Jenny. Jenny kemudian berjalan mengantar ayahnya ke pohon-pohon kelapa untuk dipanjat.
Video Jenny ini diunggah pada 10 Juni 2016 lalu, dan sudah ditonton lebih dari 2,4 juta kali di Facebook. Setelah video ini menjadi viral, sebuah stasiun televisi Filipina, mengunjungi Pepe dan Jenny. Mereka memberikan bantuan dan berusaha menempatkan Jenny dalam lingkungan dan perawatan yang lebih baik.
Fahrizal Fahmi Daulay/Tribunnews Medan