Jadi Orang Jawa, Gaya Bicara Acha Septriasa Lebih Halus

By Caroline Ayudya Pramantie, Kamis, 14 Juli 2016 | 11:43 WIB
Acha Septriasa saat ditemui tabloidnova.com di Club XXI Djakarta Theater, Kamis (14/7/2016) sore. Acha terlibat dalam pembuatan film biopik ()

Setelah sukses dengan film Sabtu Bersama Bapak, aktris cantik Acha Septriasa kembali terlibat dalam  film terbarunya yang berjudul Kartini. Dalam film biopik Kartini, Acha didapuk untuk berperan sebagai Roekmini, yang merupakan adik dari Kartini yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo.

Menurut Acha saat mendapatkan peran Roekmini, ia merasakan sensasi tersendiri.

"Jujur deg-degan banget sih. Tapi satu hal yang pasti, saya enggak mau berpuas diri dengan apa yang sudah saya dapat dan pelajari. Saya harus selalu bersiap supaya nanti apa yang saya pelajari enggak sia-sia dan bisa diterapkan saat di lokasi," ungkap Acha saat ditemui di Club XXI Djakarta Theater, Kamis (14/7) sore.

Yang menarik menurut Acha awalnya sang sutradara, Hanung Bramantyo sempat ragu saat mengajaknya bermain dalam film Kartini, lantaran wajah Acha. "Mas Hanung bilang mau pakai saya untuk main di film ini, tapi beliau takut karena muka saya terlalu modern. Tapi pas saya datang untuk tescam (test camera), Mas Hanung kaget juga kalau wajah saya ini bisa jadi Jawa. Haha. Ya, ini surprise juga buat saya pribadi dan bahwa ini bisa membawa saya berjodoh sama film ini."

Maka saat mendapat kepercayaan untuk terlibat bersama sederet bintang ternama lainnya di film ini, Acha pun berusaha keras untuk mendalami karakter sebagai orang Jawa.

"Saya belajar bahasa Jawa, belajar jalan jongkok, pokoknya mencitrakan diri saya sebagai orang Jawa. Jadi memang banyak sekali pelajaran yang saya ambil tentang kultur Jawa. Selain itu saya juga ada grup Whatsapp bersama 3 serangkai perempuan Jawa (Dian Sastro, Ayushita, Adinia Wirasti) yang mana kita semua enggak boleh ngomong pakai bahasa Indonesia. Jadi harus bahasa Jawa dan itu PR banget buat saya," ujarnya sambil tertawa.

Namun berkat kegigihannya belajar menjadi perempuan Jawa, Acha mengaku karakter itu mulai merasuki tubuhnya. Hal itu pun terlihat dari gaya bicara Acha yang terkesan lemah lembut.

"Selama ini kan apa yang saya rasakan ya saya utarakan. Tapi di film ini kami harus jadi perempuan yang kalem. Yang mana yang muda pasti memghormati yang lebih tua. Bahkan untuk melihat mata saat bicara saja sungkan. Akhirnya dari yang saya pelajari masuk ke dalam batin juga dan buat saya jadi koreksi diri. Ya gini deh gaya bicara juga lebih ayu kan ya? Ha...ha...," bebernya.

CAROLINE PRAMANTIE