Tragedi Kudeta Turki, Amel Carla dan Keluarga Sengsara Terjebak di Bandara

By , Senin, 18 Juli 2016 | 06:15 WIB
Amel Carla beserta keluarga ketika menceritakan pengalaman mencekam soal kudeta di Turki yang pernah dialaminya. (Nova)

TABLOIDNOVA.COM - Artis cilik Amel Carla dan keluarganya tidak pernah menyangka jika liburan keliling Eropa yang mereka jalani akan berakhir mencekam. Bertolak ke benua Eropa sejak tanggal 9 Juli 2016 lalu, Amel dan keluarga berencana akan pulang ke Indonesia akhir pekan kemarin. Namun rencana itu berubah ketika Turki mengalami tragedi kudeta oleh militer setempat, dan Amel terpaksa tertahan di bandara Ataturk, Istanbul, Turki.

Sebenarnya, Amel dan keluarganya hanya satu jam berada di Turki untuk sekedar transit. Namun akibat kudeta menegangkan tersebut, Amel harus menahan ngeri selama 12 jam di sana. "Holiday ini sangat punya hikmah dan berkesan mendalam. Dari Amsterdam ke Indonesia transit di Turki, jam 12 malam kami di Turki," kata ibunda Amel, Oktarina Aqmarina, saat dijumpai tabloidnova.com di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (18/7/2016).

Menurut kakak perempuan Amel, Lintang Aqmarina, awalnya ia dan keluarga sama sekali tak tahu apa yang terjadi di bandara internasional itu. Padahal, kondisi bandara memang sudah mencurigakan. Sampai pada akhirnya Lintang memberanikan diri bertanya kepada penduduk lokal. Sebab, sejak turun pesawat dari Amsterdam, Amel mengaku sama sekali tak melihat petugas keamanan berjaga di bandara dan kondisi bandara penuh sesak oleh penumpang yang jadwal keberangkatannya terpaksa ditunda.

"Aku sempat tanya ke kasir pas beli kopi, dia tunjukan berita di HP, beritanya militer lakukan kudeta terhadap pemerintahan, ternyata airport sudah dikepung," kata Lintang. "Orang dari berbagai negara kumpul ketakutan dan tidak ada petugas sama sekali." tambahnya.

Tak lama setelahnya, kejadian mencekam terjadi. Seperti dikomando, ribuan orang berlarian di dalam bandara seperti menghindari sebuah ancaman. Sontak saja hal itu membuat Amel dan keluarganya yang sedang duduk di lantai bandara panik bukan main. Mereka lantas mencari tempat yang dinilai paling aman di lantai dua bandara dan hanya mendapat tempat berlindung seadanya.

"Ternyata tiba-tiba orang banyak banget, sudah enggak ngerti jumlahnya berapa deh, lari dari arah depan ke arah kita, mereka teriak, nangis, panik," kata Amel. "Yang ada di pikiran kita ya lari nyari tempat paling aman," kata ibunda Amel.

Okki Margaretha/Tabloidnova.com