Istilah galau yang mengacu pada kondisi stres serta depresi acapkali dihubungkan dengan perilaku kelompok usia remaja.
Pendapat ini didukung kuat oleh data yang diungkapkan oleh U.S. Substance Abuse and Mental Health Services Administration (SAMHSA) mengenai sekitar tiga juta remaja di Amerika Serikat mengalami depresi setiap tahunnya.
Ada sekitar 13 negara bagian di AS yang mengalami peningkatan depresi di kalangan remaja, di antaranya Indiana, Arizona, Maine, Rhode Island, New Hampshire, Utah, Wisconsin, dan Washington State.
Baca: Inilah yang Harus Dilakukan Saat Depresi Mulai Menyerang
Oregon menjadi negara bagian dengan tingkat depresi tertinggi, yakni 14,6% setiap tahunnya. Rata-rata remaja yang mengalami depresi berusia 12 sampai 17 tahun.
Akibat dari depresi pada remaja tersebut mereka kehilangan minat dalam beraktivitas dan merasa tertekan setidaknya dalam dua minggu. Selain itu, mereka juga merasa sulit untuk tidur, makan, atau fokus pada apa yang mereka lakukan.
Baca: 8 Seleb yang Bunuh Diri Akibat Depresi
Paolo del Vecchio, direktur SAMHSA Center for Mental Health Services, mengatakan, masa remaja adalah masa penting bagi perkembangan seseorang. Depresi dapat membuat remaja menjadi jengkel dan gusar dalam menjalani kehidupan.
Baca: Orangtua, Kenali 5 Ciri Si Buah Hati Sedang Depresi
Lanjut Vecchio, salah satu cara menyembuhkan depresi pada remaja adalah melalui pendekatan yang efektif, seperti keluarga, guru, dan masyarakat. Memiliki seseorang yang dapat dipercaya dan hubungan yang erat, empat kali lebih mungkin untuk memulihkan dan mencapai kesehatan mental yang lebih baik. Cara lain adalah dengan mendesain rumah dengan tanaman. Hal ini diyakini dapat meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Esra Dopita Maret/intisari-online.com Sumber: Techtimes