Ini Alasan Anak-anak dan Ibu Hamil Jangan Memakai Deodoran!

By Noverita, Selasa, 19 Juli 2016 | 06:30 WIB
Efek samping memakai deodoran (Noverita)

Meski deodoran dapat membantu tubuh Anda menjadi wangi dan segar, namun ada berbagai efek samping dari menggunakan deodoran.

Memakai deodoran dan antiperspiran tidak hanya menimbulkan reaksi alergi, tapi juga menghasilkan banyak ancaman kesehatan. Penelitian baru menunjukkan ada beberapa efek samping dari menggunakan deodoran.

Menggunakan deodoran dengan kadar aluminium klorida dapat menyebabkan penyakit Alzheimer dan demensia. Wanita yang sedang hamil terkena zat berbahaya seperti paraben dan phthalates akan melahirkan anak cacat.

BACA: Ini Alasan Anda Harus Ganti Deodoran Setiap 6 Bulan Sekali

Senyawa yang ditemukan dalam deodoran dan wewangian menyebabkan pubertas dini pada anak-anak. Senyawa ini menyebabkan mutasi sel dan memengaruhi keseimbangan hormonal. Oleh karena itu, orangtua harus menjaga agar anak-anak tidak memakai deodoran, cologne, dan antiperspirant sampai mereka remaja.

Kanker payudara adalah salah satu efek samping yang paling berbahaya dari menggunakan deodoran. Karena meningkatkan kadar hormon estrogen sehingga pengembangan jaringan payudara lebih cepat meningkat.

Begitu juga dengan alkohol dalam deodoran menyebabkan alergi kulit dan kulit kering. Gatal dan ruam adalah tanda-tanda khas yang dihadapi beberapa orang ketika menggunakan deodoran. Sedangkan triclosan, senyawa pestisida ditemukan dalam deodoran juga membuat ketiak lebih gelap.

BACA: Perawatan Tepat Atasi 5 Masalah Ketiak

Selain itu, deodoran juga bisa menyebabkan sakit kepala, memperburuk sinus, menyebabkan masalah pernapasan dan mual, memengaruhi sistem pernapasan.

Jadi, sebaiknya gunakan deodoran alami tanpa aluminium, paraben, phthalates, dan kandungan alkohol. Atau gunakan wewangian alami bukan deodoran.

Noverita K. Waldan