Ada cerita yang menarik dari Tyler Hives, bocah berumur 11 tahun yang sejak kecil hanya bisa makan sosis dan kacang kalengan . Ya, sejak bayi Tyler diceritakan mengalami trauma terhadap makanan dan akhirnya menderita Selective Eating Disorder (SED). Sang Bunda, Lindsay (38) menceritakan bahwa ketika ia melahirkan Tyler ia mengalami kejadian yang menakutkan.
Tyler dilahirkan premature,ia pun juga berada diujung kematian sehingga tidak dapat melakukan inisiasi menyusui dini. Tyler bayi pun diberikan makanan lewat pipa makanan. Lindsay tidak menyangka ternyata pipa makanan tersebut membuat putranya trauma dan takut dengan makanan.
Ketika Tyler mulai besar dan harusnya mencoba makanan padat Lindsay (38)pun membawa anaknya ke dokter dan mengkonsultasikan kesulitan Tyler untuk makan tetapi hanya ditanggapi sepele dan dianggap nantinya Tyler akan dengan sendirinya mencoba makanan yang lain.
Hingga Tyler besar, Lindsay pun merasa tidak pernah menemukan solusi. Bertahun-tahun, Ibunya Tyler kuatir dan lelah mencoba untuk mengenalkan Tyler mencoba makanan baru. Tetapi Tyler tidak dapat menerima dan takut dengan makanan lain kecuali sosis dan kacang kalengan yang hanya ia konsumsi.
Tak berhenti untuk mencoba, Lindsay mendatangi praktik hipnoterapi dan mengungkapkan permasalahan anaknya yang tidak pernah mau mencoba makanan baru selama 11 tahun. Lindsay menemukan informasi hipnoterapi yang dijalankan oleh David secara online kemudian mengantarkan Tyler untuk mencoba lewat praktik hipnoterapi.
Baca juga: Cerita Ibunda Bocah Obesitas Dari Karawang
Dilansir dari dailymail, Lindsay ingin anaknya bisa pergi dalam agenda sekolahnya dalam waktu dekat tanpa merasa stress karena tidak bisa memakan apapun. Untungnya, praktik hipnoterapi yang dijalankan oleh David membantu Lindsay.
Dalam satu sesi terapi saja Tyler sudah mulai berubah. Tyler dianggap Lindsay sudah mau berada di dekat makanan. Dia bahkan mau mencoba dan memakan banyak makanan. Sebuah mimpi bagi Lindsay yang ingin melihat anaknya bisa makan dengan normal.
Lewat bantuan hipnoterapi, Lindsay merasa membuat hidupnya berubah,ia dan putranya dapat pergi keluar untuk menikmati makan tanpa berpikir panjang. Sebelumnya, Lindsay selalu memastikan putranya mendapatkan semangkuk sosis kalengan dan kacang setiap hendak pergi makan kemanapun, sekarang ia tidak perlu lagi direpotkan dengan hal tersebut. Lindsay juga senang tak perlu lagi membeli puluhan sosis dan kacang kalengan untuk Tyler.
Sedangkan Tyler sendiri saat ditanyai mengenai phobianya dengan makanan mengungkapkan bahwa ia dulu memang merasa ketakutan saat melihat makanan selain sosis dan kacang kalengan. Tyler bahkan membatasi diri dan tidak berteman agar merasa tenang. Seperti halnya sang bunda, Tyler juga mengaku senang bisa mencoba makanan lain dan tidak memiliki kecemasan dan ketakutan terhadap makanan.
Swita
Sumber : Dailymail.co.uk