Inilah curahan hati Yuan Shansha, istri pengacara aktivis kemanusian yang tidak dapat berjumpa dengan suaminya selama setahun. Suaminya, Xie Yanyi memang ditahan sejak 9 Juli 2015 lalu bersama dengan belasan pengacara dan para aktivis kemanusian.
Yuan Shansan dalam video wawancara meyakini bahwa suaminya percaya dengan keadilan dan berusaha untuk menegakkan kebenaran atas nama hukum.
Suami Yuan juga selalu mendukung dan menolong kaum-kaum tertindas untuk mempertahankan hak mereka.
Ketika pada tanggal 12 Juli, Xie Yanyi dinyatakan bersalah dan ditahan, Yuan baru menyadari bahwa ia tengah mengandung anak ketiga. Saat itu Yuan berusaha untuk menyampaikan dan langsung memberitahukan hal itu tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan bahkan untuk menyentuh suaminya saja ia tidak bisa.
Kini, terhitung sudah setahun ia tidak bertemu dengan sang suami. Yuan meyakini bahwa suaminya mungkin bahkan tak tahu kalau ia baru memiliki putri. Yuan pun belum memberikan nama kepada putri kecilnya karena ia ingin suaminya yang memberikan nama kepada putrinya.
Banyak kejadian yang menurut Yuan terjadi dalam hidupnya selama sang suami tak bersamanya. Ibunya meninggal sebulan setelah Xie Yanyi ditahan. Saat kabar duka itu datang, Yuan berusaha mencoba menghubungi pengadilan dan meminta kebijaksaan dan kompromi agar suaminya dapat melepas kepergian sang bunda dan menuntaskan tugasnya sebagai seorang putra.
Dan permintaan Yuan dengan tegas ditolak bahkan ia diminta untuk diam dan tidak membagikan informasi ini baik kepada media ataupun siapapun. Ia bahkan diminta agar tidak menghubungi keluarganya. Bahkan tidak diperbolehkan untuk menyewa pengacara untuk membantunya.
Semua pengacara yang sudah Yuan sewa selalu diabaikan. Genap sudah setahun perjuangan Yuan untuk bisa bertemu dengan suaminya. Sidang pertama pun kabarnya akan segera dimulai. Yuan pun mencari tahu jadwal persidangan suaminya dan pergi ke pengadilan.
Saat itu, Yuan melihat banyak aparat penegak hukum yang tengah berjaga-jaga, beberapa petugas hapal dengan wajah Yuan dengan segera. Petugas itu langsung menanyai dan meminta kartu pengenal Yuan dan membuatnya tak bisa masuk ke dalam ruang sidang. Yuan yang tengah membawa bayi mungilnya agar bisa bertemu sang ayah pun tak jua mendapatkan kesempatan. Ia terus mendapatkan perlawanan dari petugas penegak hukum yang berjaga-jaga dan tidak membolehkan Yuan untuk masuk. Walaupun Yuan tahu bahwa ia tak ingin putrinya tersiksa karen terpaksa terkena panas dan harus bertahan di luar pengadilan.
Yuan berharap pemerintah dapat menggelar sidang secara adil dan tranparan. Ia ingin membuktikan bahwa hukum dan keadilan tidak hanya sebagai simbol.
Yuan juga berharap ia dan keluarganya diperlakukan sama seperti yang lain dan mendapatkan perlindungan hukum yang sama.
Perjuangan yang ia lakukan hingga sekarang adalah fakta bahwa ketimpangan hukum terjadi.Kasus yang tengah dialami Xie Yanyi, suami Yuan hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Yuan dan keluarganya sama sekali tidak tahu perkembangan dan kapan suaminya akan disidangkan.
Swita
Sumber : bbc.com