Apa Saja Risiko Kesehatan Hamil di Usia 40-an? Ini Penjelasannya!

By nova.id, Senin, 8 Agustus 2016 | 07:00 WIB
Apa Saja Risiko Kesehatan Hamil di Usia 40-an? Ini Penjelasannya! (nova.id)

Karena usia, akhirnya perempuan pun ingin segera menikah dan dikaruniai anak. Tak dapat dipungkiri, faktor kesehatan dan peluang kehamilan menjadi alasan utama mengapa perempuan khawatir menikah di usia tua. Terutama bagi mereka yang bermimpi memiliki buah hati.

Berita di media sosial baru-baru ini mengabarkan bahwa ada seorang perempuan di Australia melahirkan bayi di usia 62 tahun setelah menjalani program bayi tabung. Memang bukan hal mustahil, karena hamil di usia tua bagi sebagian perempuan bisa saja terjadi.

Tapi, benarkah ada risiko kesehatan hamil di usia 40-an? Apa yang terjadi pada perempuan yang hamil di usia 40-an?

Baca: Hamil di Atas Usia 35 Tahun Berisiko Bayi Lahir Cacat

Kondisi ini sebenarnya berkaitan dengan fenomena sekarang yang menunjukkan soal peningkatan jumlah perempuan yang memiliki bayi di usia akhir 30-an.

Bahkan, sekitar satu dari 1000 kelahiran terjadi pada perempuan berusia di atas 45 tahun. Peningkatan tersebut juga berkat kemajuan teknologi reproduksi berbantu.

Kehamilan di atas usia 30 sebenarnya beresiko dua kali lipat mengalami tekanan darah tinggi saat hamil (pre-eklampsia). Mereka juga beresiko lebih besar mengalami diabetes gestasional.

Baca: 3 Akibat Gula Darah Tidak Terkontrol Saat Hamil

Lebih dari separuh perempuan berusia di atas 40 tahun juga memerlukan operasi caesar saat melahirkan.

Ibu hamil yang sudah berusia matang biasanya dianggap sebagai kehamilan berisiko dan memerlukan pendampingan dokter. Komplikasi yang terjadi saat kehamilan, seperti perdarahan dan penyumbatan darah, juga berakibat fatal pada perempuan yang hamil di usia 40-an.

Baca: Mengkhawatirkan, Penyebab Kematian pada Ibu Hamil di Indonesia

Selain pada ibu, risiko kesehatan juga akan ditanggung bayi. Menurut penelitian, bayi yang lahir dari ibu berusia di atas 40 tahun berisiko lahir sebelum waktunya (sebelum 36 minggu kehamilan) dan lahir dengan berat rendah.

Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan juga prematur sebenarnya memiliki potensi mengalami gangguan pematangan paru, dan di usia dewasa beresiko mengalami obesitas dan diabetes.

Lusia Kus Anna/KompasHealth Sumber: Livescience