Ditipu, Hengky Kurniawan Rugi Miliaran Rupiah!

By , Senin, 8 Agustus 2016 | 10:00 WIB
Hengky Kurniawa saat ditemui tabloidnova.com di Polda Metro Jaya, Senin (8/8/2016). (Nova)

TABLOIDNOVA.COM - Hengky Kurniawan akhirnya membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Ia melapor lantaran diduga ada kecurangan dari rekan bisnisnya. Hal ini menyebabkan Hengky mengalami kerugian miliaran Rupiah.

"Total kerugian Rp 750 juta ditambah dua unit (mobil) ya, jadi Rp 1,5 miliar. Belum dijumlah dengan nilai sewa. Tinggal dikalikan lima bulan saja," ujar Hengky saat ditemui tabloidnova.com di Polda Metro Jaya, Senin (8/8/2016).

Menurut Hengky, ia sudah melakukan kerjasama dengan rekan kerjanya yang bernama Hendrik sejak tahun 2015 silam. Namun, lambat laun kerjasama tersebut pun tersendat hingga lima bulan lamanya. Setelah membuat laporan, Hengky tinggal menunggu laporan tersebut diproses pihak kepolisian.

BACA: Ditipu Habis-habisan, Hengky Kurniawan Lapor Polisi

"Laporannya kasus penggelapan dan penipuan. Nanti akan ada pengembangan selanjutnya," kata Hengkylagi.

Hengky menjelaskan, bahwa rupanya, bukan dirinya saja yang menjadi korban kejahatan Hendrik, melainkan ada beberapa orang lainnya. Makanya, dengan Hengky membuat laporan kepada polisi ini, ia berharap bisa menjadi jalan bagi korban lainnya untuk mengungkap kejahatan yang dituduhkan kepada Hendrik.

“Kalau dengan Hendrik, sudah lima bulan yang lalu. Saya sudah memberikan tempo karena pertemanan jadi dikasih waktu. Waktu lima bulan cukup untuk saya ambil tindakan. Korban bukan saya saja, mudah-mudahan ini jadi pintu yang bersangkutan muncul, karena sudah didatangi ke rumahnya, enggak ada orangnya. Kata istrinya sudah tiga bulan enggak di rumah. Terakhir saya ketemu istrinya, ada SMS dari dia dengan nomor berbeda minta waktu," jelas Hengky.

BACA: Hengky Kurniawan Siapkan Modal Rp 2 Miliar Demi Maju Pilkada

Lantaran sudah banyak peristiwa yang membuat Hengky jengkel, alhasil ia pun melaporkan hal ini ke kantor polisi. "Komitmen enggak terpenuhi, jadi lima bulan terakhir ini mau tarik unit dipersulit. Saya tarik enggak bisa. Ngeles kayak petinju. Kantor disamperin sudah tutup, nomor sudah mati. Enggak ada jalan lagi mau cari kemana, makanya dilaporkan," kata Hengky lagi.

Novrina/Tabloidnova.com