Perusahaan makanan Tyson Foods Inc memecat 10 pekerjanya yang kedapatan menganiaya ayam di tempat pembiakan di Virginia, Amerika Serikat.
Hal itu terjadi setelah kelompok pembela hak-hak binatang AS, Kamis (11/8/2016), merilis video hasil rekaman tersembunyi, seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (12/8/2016).
"Kami muak melihat video yang menunjukkan perlakuan tidak tepat terhadap unggas tersebut,” kicau pihak perusahaan yang berbasis Arkansas di Twitter dengan 50.000 pengikutnya itu.
Christine Daugherty, Wakil Presiden Tyson Foods, menulis dalam sebuah pernyataan bahwa ia marah.
Para pekerja "semuannya dilatih dalam penanganan hewan secara tepat, namun mereka justru memilih untuk mengabaikannya," kata Daugherty.
Manajemen Tyson Foods telah melatih kembali para pekerja yang menangani ternak unggas dengan memperhatikan kebijakan kesejahteraan hewan setelah masalah penganiayaan ini menjadi sorotan.
Baca juga: Diduga Dianiaya, Bocah 2,5 Tahun Tewas dengan Luka Lebam
Perusahaan, seperti dilaporkan Reuters, juga telah menghentikan praktik menyumpalkan plastik ke paruh ayam jantan untuk mencegahkan mematuk makanan bagi ayam betina.
Dalam rekaman video tampak pekerja menendanh, memukul, dan melempar ayam-ayam hidup. Salah seorang pekerja tertangkap kamera sedang menginjak kepala ayam.
Gambar video yang diambil pada Mei dan Juni diunggah di laman kelompok pegiat yang memperjuangkan peri-kehewanan dan mendorong gerakan vegetaris.
Video yang dirilis oleh kelompok berbasis DC Washington itu adalah salah satu dari beberapa yang diambil dalam beberapa bulan terakhir di fasilitas peternakan unggas.
Kelompok penyayang binatang itu, Compassion Over Killing, mengatakan, industri perunggasan masih memperlakukan hewan secara tidak manusiawi.
Perusahaan daging olahan tingkat dunia yang berada di Springdale, Arkansas, mengatakan "sangat tidak bisa menerima tindakan oknum-oknum" seperti dalam rekaman itu.
Tyson Foods yakin hal itu tidak cukup untuk menghentikan tindakan tidak layak terhadap hewan di tempat mereka.
Manjemen berjanji untuk menilik ulang dan memastikan bahwa kebijakan perusahaan akan ditaati.
Rekaman itu setidaknya merupakan yang kelima sejak 2015 yang diambil diam-diam untuk merekam penganiayaan hewan di perusahaan Tyson Foods.
Perusahaan daging ayam terbesar di dunia itu mengirim pasokan untuk jaringan rumah makan McDonald, KFC, dan daging olahan bagi sejumlah rumah makan yang lain.
"Penganiayaan terhadap hewan bukan dilakukan oleh segelintir oknum saja tetapi masalah sistematik yang perlu diselesaikan oleh perusahaan," kata Erica Meier, Direktur eksekutif Compassion Over Killing, lembaga penyayang hewan itu.
"Ketika Anda melihat rekaman tersembunyi itu, jelas, kekejaman terhadap hewan tetap menjadi praktek yang umum dalam industri unggas. Tyson Foods harus bertanggung jawab," tambahnya.
"Tyson harus mempertanggungjawabkan kekerasan tersebut," kata Meier kepada Reuters.
Meier mengatakan, perlu dialog nasional untuk membahas permasalahan yang ada agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi dan pelaku harus dikenai sanksi hukum.
Pascal S Bin Saju / Kompas.com