Jessica Dinilai Tak Punya Rasa Empati yang Baik

By nova.id, Senin, 15 Agustus 2016 | 09:01 WIB
Jessica Kumala Wongso (nova.id)

Ahli psikologi, Antonia Ratih Andjayani, menilai terdakwa dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, tidak memiliki rasa empati yang baik. Antonia mengatakan itu saat bersaksi dalam sidang kasus kematian Mirna, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (15/8/2016).

Menurut Antonia, umumnya, seseorang akan berduka atau trauma saat teman atau saudaranya meninggal. Trauma akan semakin besar ketika teman tersebut meninggal setelah meminum minuman yang dipesankannya.

"Trauma akan menguat ketika temannya meninggal karena hidangan yang dipesankan kita. Efek traumanya akan besar, bukan trauma saja, juga kesedihan dan takut," kata Antonia.

Perasaan takut itu, kata Antonia, akan muncul lantaran ada seseorang yang meninggal karena hidangan yang dipesankan. Menurut Antonia, umumnya seseorang akan sangat berduka, berkabung, bahkan menarik diri untuk instropeksi jika menghadapi situasi seperti itu.

Baca juga: Kasus Mirna, Jessica Dinilai Cerdas dan Percaya Diri

Dalam kasus ini, Antonia menilai, Jessica tak menampilkan sikap-sikap demikian. Bahkan berdasarkan pengamatannya setelah Mirna meninggal, Jessica cukup eksis tampil ke publik.

"Ini jadikan indikasi, daya empati yang bersangkutan (Jessica) tidak berkembang cukup baik," kata Antonia.

Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. Jaksa penuntut umum memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Kahfi Dirga Cahya / Kompas.com