Tulus Terapkan Ilmu Arsitek Dalam Bermusik

By nova.id, Senin, 15 Agustus 2016 | 09:30 WIB
Tulus (nova.id)

Tabloidnova.com – Ternyata tiga hal utama yang dipelajari selama kuliah di jurusan arsitektur, tetap berguna saat Tulus menciptakan musiknya. Tiga hal itu adalah keindahan, struktur dan fungsi.

“Pada saat saya menjalani musik, saya juga menerapkan apa yang saya pelajari di arsitektur. Dari sekian lama belajar arsitektur, ada tiga inti yang saya pelajari. Indah, berstruktur dan berfungsi. Yang saya kerjakan sekarang sebenarnya sama. Saya selalu membuat sesuatu yang ada strukturnya,,  berusaha membuat lagu yang indah, walau tidak selalu berhasil. Dan, juga mencoba membuat lagu yang ada fungsinya, setidaknya untuk saya dan orang lain,” terang Tulus.

Walau sekarang sudah lama tidak mempraktekkan ilmu yang ia pelajari, Tulus percaya jika ia tidak akan melupakan ilmu tersebut. Ia merasa arsitektur adalah ilmu terapan yang menyangkut kemampuan atau penguasaan pada sesuatu yang tidak mungkin dilupakan. Yang penting adalah pengasahan latihan untuk bisa kembali mahir.

“Karena arsitektur adalah ilmu terapan, sama seperti kemampuan berenang dan menyetir, saya tidak akan mungkin melupakan. Apalagi, lulusnya juga tidak gampang. Untuk ke depannya, kalau saya berbisnis di luar musik, saya inginnya melakukan sesuatu yang berhubungan dengan studi yang saya ambil, arsitektur,” ungkap Tulus.

Walau konsentrasi pada karir utamanya sebagai penyanyi, Tulus mengaku sejak lulus dari kuliah arsitektur-nya, ia kadang menerima proyek arsitektur. Tapi, ia segan memasukkan proyek-proyek itu dalam portfolio dirinya sebagai arsitektur.

“Sampai sekarang, saya masih mengerjakan beberapa proyek tetapi itu tidak bisa dimasukkan dalam portofolio saya karena skalanya kecil sekali seperti membetulkan kamar mandi ibu saya, benerin ruang tamu, atau ada saudara saya minta dibikin apalah. Jadi, bukan proyek yang besar,” seru Tulus.

Dan, niat ingin merintis karir sebagai arsitek pun masih belum pupus. Waktu dan kreativitasnya memang masih difokuskan pada menyanyi sekarang. Sementara itu, ia sadar untuk menjalankan profesi sebagai arsitektur, ia tidak bisa menyambi dengan pekerjaan lain.

“Sekarang ini, profesi saya adalah musikus profesional. Kalau memungkinkan, karena latar pendidikan saya sebagai arsitektur, saya tentu saja ingin juga jadi arsitek. Tetapi, waktunya sekarang sangatlah tidak memungkinkan. Pekerjaan arsitek itu memakan waktu banget. Gak bisa disambil. Harus ke lapangan juga karena imajinasi kita harus bisa dimengerti oleh tukang yang mengerjakan.” katanya.

Syanne