Arief Yahya: Pulau Samosir Sama Luasnya dengan Singapura

By Hasuna, Sabtu, 20 Agustus 2016 | 08:01 WIB
. (Hasuna)

Setelah tahun lalu Kementerian Pariwisata mengadakan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-70 di Pontianak dengan nama Karnaval Khatulisitwa, tahun ini pemerintah mengadakan perayaan kemerdekaan ke-71 di Danau Toba, Sumatera Utara.  

 Alasan dipilihnya Danau Toba sebagai lokasi karnaval, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, ada dua hal. “Pertama, untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Kedua, untuk mempromosikan Danau Toba sebagai destinasi wisata tingkat dunia,” ujar Arief saat jumpa pers menjelang Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) di Hotel Inna Parapat, Parapat, Kab. Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (20/8) pagi.

  Menurut Arief, pemerintah sudah menetapkan Danau Toba sebagai prioritas pengembangan destinasi wisata nasional. “Danau Toba sudah memiliki badan otorita wisata, sehingga diharapkan bisa menjadi model bagi sembilan destinasi tingkat dunia yang lain,” tutur Arief.   

Danau Toba menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas yang ditetapkan Kementerian Pariwisata. Danau Toba, imbuh Arief, memiliki berbagai kelebihan, antara lain merupakan danau terbesar kedua di dunia, danau vulkanik terbesar di dunia, dan merupakan salah satu danau terdalam di dunia. Selain itu, Gunung Toba terakhir meletus pada 75.000 tahun silam.    

“Bagi yang belum tahu, Pulau Samosir di tengah Danau Toba luasnya sama dengan Singapura. Jadi, kalau ada yang pernah berkeliling Singapura, ya seluas itulah Pulau Samosir,” ujarnya sambil menambahkan, pemerintah tengah mendaftarkan Danau Toba ke UNESCO sebagai warisan dunia.

Hasuna