Banyak mitos yang menyebutkan 5 tahun pertama dalam pernikahan adalah masa-masa rentan. Bila tak pandai-pandai mengayuh biduk perkawinan, bukan tak mungkin akan kandas di tengah jalan. Benarkah demikian?
Kehidupan pernikahan yang bahagia, happily ever after, adalah impian semua pasangan. Namun, kerikil-kerikil kecil dalam pernikahan pasti tak terhindarkan.
Berikut tips agar 5 tahun pertama pernikahan berjalan mulus dan bahagia:
1. Komunikasi
Poin terpenting adalah komunikasi. Bisa jadi selama ini suami-istri sudah merasa cukup dekat dan mengenal pribadi masing-masing.
Padahal kehidupan dalam pernikahan bisa jadi berbeda dengan masa pengenalan sebelumnya. Banyak hal-hal yang selama ini masih ditutupi, kini jadi terbuka. Karenanya dibutuhkan lagi komunikasi yang lebih intens.
Utarakan apa yang tersimpan di hati, baik berupa keluhan maupun sanjungan. Sampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, serta tak perlu dibarengi emosi.
2. Rawat Cinta
Di awal pernikahan, cinta memang masih menggebu. Namun, seiring berjalannya waktu, pendar-pendar itu mulai meredup. Karenanya, merawat cinta sangat penting.
Sampaikan ucapan sayang disertai sentuhan sebagai penegasan. Kalau sebelum menikah, Anda rajin berkirim SMS atau WA mesra, terus lakukan kebiasaan baik itu.
3. Bersikap Dewasa
Terkadang saat emosi memuncak, seseorang tidak lagi bersikap dewasa. Ada saja kesalahan kecil yang dilakukan pasangan, menjadi sumber pertikaian.
Untuk itu, sangat penting bisa bersikap dewasa. Kalau ada kebiasaan yang tidak berkenan di hati, ajak bicara baik-baik, dan diskusikan bagaimana cara mencapai kesepakatan bersama. Tidak harus selalu dilihat menang-kalah, namun yang paling penting, keharmonisan keluarga terjaga.
4. Beri Waktu Adaptasi
Dalam budaya Indonesia, menikah tidak hanya menyatukan dua orang, melainkan juga dua keluarga. Ada saja hal-hal kecil dari mertua, ipar, atau saudara yang memicu pertengkaran.
Karena itu, beri waktu untuk beradaptasi, baik suami/istri maupun keluarga besar lainnya. Pelajari, bagaimana cara paling elegan untuk menyelesaikan konflik yang timbul.
5. Perencanaan yang Matang
Tak kalah penting adalah perencanaan masa depan secara matang. Kapan membeli mobil, kapan memiliki anak dan kapan stop punya anak. Persiapan yang matang ini akan membuat suami istri merasa lebih siap, sehingga bila muncul permasalah kecil, dapat segera diselesaikan tanpa memicu pertengkaran.
Untuk merencanakan atau mengatur jarak kehamilan, pilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kehidupan modern pasangan suami istri yang kini dituntut serba praktis. Beragam pilihan tersebut, di antaranya kondom, suntik, pil KB, implan, dan IUD (Intrauterine Device).
Ragam Kontrasepsi Andalan Sesuai Kebutuhan
Kehidupan modern memberikan keleluasaan pada suami-istri untuk memilih alat kontrasepsi. Bila kebutuhannya adalah kontrasepsi jangka panjang, maka pilihan yang tepat adalah IUD dan Implan.
Dengan memilih IUD, Anda tak perlu pengingat jadwal minum obat maupun kunjungan ke dokter, karena IUD dipasang di dalam rahim, tanpa hormon dan tidak mengganggu kesuburan. IUD yang terpasang akan mengurangi mobilitas sperma.
Melalui efek iritasi steril, sperma tidak bisa mencapai sel telur. Selain itu, tembaga yang terdapat pada IUD akan melepas ion, sehingga menghambat terjadinya pembuahan.
Implan dipasang di bawah kulit lengan atas. Cara kerja kontrasepsi ini adalah pembuluh darah menyerap hormon secara perlahan, mencegah pelepasan sel telur, dan mengentalkan lendir rahim, sehingga sulit ditembut sperma.
Implan mengandung hormon progesteron yang tidak memengaruhi kualitas dan produksi ASI maupun aktivitas harian. Masa pakainya sampai 4 tahun, tanpa perlu pemeriksaan rutin. Manfaat lain dari metode kontrasepsi ini adalah mengurangi heavy menstrual bleeding.
Selain itu, masih ada 3 pilihan kontrasepsi lainnya, yakni:
Andalan Postpil mengandung hormon progestin yang berfungsi mengentalkan lendir rahim, sehingga mempersulit sperma masuk ke dalam rahim. Andalan Postpil berfungsi sebagai pil kontrasepsi darurat yang dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu maksimal 5 hari atau 120 jam setelah berhubungan seksual tanpa menggunakan pengaman.
Pil KB Andalan FE berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari. Kelebihannya, pil KB Andalan FE memiliki fungsi ganda, yaitu mencegah kehamilan dan memenuhi kebutuhan zat besi. Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg Levonorgestrel (hormon Progestin) dan 0.03 mg Ethinyl Estradiol (hormon Estrogen), dan 7 tablet placebo berwarna putih yang mengandung 75 mg Ferrous Fumarate.
Untuk ibu menyusui, pil KB Andalan Laktasi adalah pilihan tepat, tidak mengganggu kualitas dan produksi ASI. Terdiri dari 28 tablet yang mengandung Lynestrenol 0.5mg (hormon progestin). Pil ini berfungsi untuk mengentalkan lendir rahim, sehingga menghambat penetrasi sperma ke dalam rahim dan mencegah terjadinya pembuahan.
Kunjungi www.tundakehamilan.com untuk mendapat informasi lengkap mengenai kehamilan dan pasca melahirkan serta berbagai alat kontrasepsi Andalan.
(ADV)