Motivator kenamaan Mario Teguh akhirnya buka suara perihal tudingan dirinya menelantarkan anak. Dari mulut Ariyani Sunarto, mantan istrinya, diketahui Ario Kiswinar bukanlah anak kandungnya sendiri.
Masih tak percaya akan ucapan istrinya, ia memaksa untuk melakukan tes DNA, akan tetapi sempat ditolak lantaran Kiswinar saat itu masih sangat kecil.
"Lalu saya bilang, setelah bertahun-tahun kamu mengatakan Kiswinar bukan anak saya, sudah saatnya dia sudah dewasa. Sudah melewati usia 17 tahun. Izinkan saya memberitahu dia. Karena saya bertahun-tahun meminta tes DNA. Berkali-kali. Karena saya ingin move on."
"Ngeri sekali kan kalau terbukti seperti yang dia katakan. Saya sebagai laki-laki yang bangga, mengetahui bahwa ternyata anak yang dilahirkan dalam pernikahan saya adalah hasil hubungan dengan laki-laki lain," ucap Mario.
Baca juga: Ibunda Ario Kiswinar Sebut Mario Teguh Bukan Bapak Dari Anaknya
Mario akhirnya menceritakan puncak dari pertengkarannya dengan Ariyani. Saat itu, tanpa sengaja, Ariani berteriak, jika Kiswinar bukanlah anaknya.
"Ini tidak menuduh bahwa ibu Ariyani punya hubungan dengan laki-laki lain. Tapi saya pencemburu. Salah atau benar, laki-laki ingin wanitanya hanya untuk dia. Itu adalah keyakinan saya." "Kami jadi sering bertengkar soal kecurigaan saya tentang kedekatannya dengan laki-laki lain. Sampai suatu ketika saya bercanda, ini anak kok enggak begitu kayak aku ya. Karena rambutnya lebih ikal, kulitnya.. Marah, lama-lama keluar kata-kata itu bukan anakmu. Pertama, saya kira bercanda. Lama-lama serius," jelas Mario.
Bertahun-tahun Mario merasa tertekan dengan ucapan Ariyani. Sampai waktunya tiba, usia Kiswinar 17 tahun. Namun, lagi-lagi Ariyani menolak untuk dilakukan tes DNA pada Kiswinar. Kini, Mario pun menantang agar segera dilakukan tes DNA.
"So Kiswinar, saya Mario Teguh, mengundang anda tes DNA. Yang sudah seperampat abad saya minta. Yuk kita taruh semuanya di belakang, tes DNA. Kalau kamu memilih apapun hasilnya kita simpan diantara kita. Agar tidak menjadi fitnah untuk orang-orang yang menemukan kebahagiaan dalam membenci, kita simpan. Tapi kalau kamu ingin dibuka, kita buka. Ini sesuatu yang kita inginkan. Karena bertahun-tahun saya tersiksa dengan ungkapan ibunya bahwa 'dia bukan anakmu'," ucapnya.
Novrina/Tabloidnova.com