Ario Kiswinar Ceritakan Kenangan Masa Kecilnya dan Kasih Sayang Mario Teguh

By nova.id, Minggu, 11 September 2016 | 08:00 WIB
Ditantang Mario Teguh utnuk tes DNA, Ini Jawaban Mengejutkan dari Ario Kiswinar Teguh (nova.id)

Ario Kiswinar Teguh mengaku masih ingat betul cerita kenangan masa kecilnya di mana dirinya mendapatkan kasih sayang hingga nasihat dari Mario Teguh.

"Saya malah ingat, dulu ayah saya tuh kalau pagi dan saat beliau tidak kerja pasti mengajak saya keluar, tapi bukan untuk jalan-jalan. Contohnya main golf. Seperti saat latihan pukulan swing," kenangnya.

"Karena saya lihat begitu, saya juga kepingin. Om saya ada stik, stik itu digergaji dan dikecilkan oleh ayah saya supaya saya bisa main. Itu karena ayah saya terampil," sambungnya seraya menceritakan Mario Teguh pernah membuat furniture untuk bingkai salon audio di rumah.

Baca: Adik Kandung Mario Teguh Sebut Ibunda Ario Kiswinar Memilih Cerai karena Tolak Dimadu

Namun, nasihat dengan kata-kata bijak kala dirinya masih kecil itu justru memembuatnya tergelitik jika membandingkan dengan bantahan yang dilakukan Mario Teguh pada saat ini.

"Papa dulu ngajarin, ini menurut beliau untuk semua, untuk di kehidupan, dunia kerja, berteman, yakni bahwa 'Jadi orang yang jujur saja, nggak usah dusta. Karena orang berdusta malah merugikan diri sendiri, malah jadi kemana-mana, nggak apa-apa.' Begitu," kenangnya.

"(Mario Teguh bilang) diakui aja kalau memang salah, kalau memang ada hal yang tidak sesuai, yah terima konsukuensinya. Memang kalimatnya tidap persis seperti itu. Tapi, poinnya kurang lebih seperti yang dikasih ke saya saat saya kecil," sambungnya.

Baca: Ditantang Mario Teguh untuk Tes DNA, Ini Jawaban Mengejutkan dari Ario Kiswinar

Ia mengaku sejak kecil hingga saat dewasa seperti sekarang ini hanya mengakui Mario Teguh sebagai ayahandanya. Dan tidak ada nama laki-laki lain yang pernah ia akui sebagai ayahnya.

Namun, selepas kedua orangtuanya bercerai dan dirinya sangat membutuhkan dana pendidikan terutama saat ingin berkuliah, Mario Teguh  tak pernah lagi menyantuninya.

Ia tidak mengetahui apa alasan Mario melakukan hal seperti itu. "Malah beberapa hari berikutnya papa menelepon, jangan hubungi papa lagi," ujarnya.