Bocah Ini Terpaksa Putus Sekolah Gara-gara Sang Ibu Jadi TKI dan Ayahnya Idap Gangguan Jiwa

By nova.id, Rabu, 28 September 2016 | 04:03 WIB
Meski sudah berusia 8 tahun, Angga (kiri) belum bersekolah karena dilarang sang ayah. (nova.id)

Aiman Bestian (15), siswa kelas IX SMP Terpadu Cileunca, Kecamatan Bojong, Purwakarta, nekat mencegat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Sambil tergesa-gesa, dengan berani dia meminta Dedi mengunjungi rumahnya yang tak jauh dari lokasi acara Dedi melantik pengurus Golkar Purwakarta.

“Pak, ayo ke rumah saudara saya, Pak. Kasihan dia. Masih anak-anak tapi tidak boleh sekolah oleh orangtuanya," ujar Aiman kepada Dedi, Selasa (27/9/2016).

Rencana Foto-foto Golkar pun batal seketika. Dedi bergegas ke rumah yang ditunjukkan Aiman. Di dalam rumah tersebut tinggal seorang ayah, Herman jayadiharja (35), dan anaknya, Angga Suherman (8).

“Kenapa anak bapak tidak sekolah? Besok harus mulai sekolah demi masa depan anak bapak!” tegas Dedi.

Dengan polos Herman menjawab, anaknya sudah memiliki ijazah, maka tidak perlu lagi menjalani pendidikan di sekolah.

“Anak saya sudah punya ijazah, Pak. Tuh, kemarin dibawa sama Pak Haji," ungkap Herman.

Setelah diselidiki, ternyata Herman mengalami gangguan jiwa. Bahkan menurut keterangan kerabatnya, sudah 4 kali dia menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung Barat namun belum mendapat hasil yang diharapkan.

Baca juga: Ibu Pembunuh Anaknya Ada Gangguan Jiwa?

Herman diketahui menderita gangguan jiwa sejak ditinggal bekerja istrinya menjadi tenaga kerja Wanita ke luar negeri selama empat tahun. Selama itu, sang istri tidak memberi kabar.

"Herman melamun terus istrinya tak jua memberikan kabar," ujar saudara Herman, Mukti Suwarman.

Beberapa tahun lalu, istrinya pulang. Namun melihat kondisi suaminya, ia ingin bercerai dan kembali bekerja ke luar negeri.