Ini Perbedaan Gejala Migrain pada Setiap Orang

By nova.id, Jumat, 30 September 2016 | 03:00 WIB
Ini Perbedaan Gejala Migrain pada Setiap Orang (nova.id)

Keluhan penyakit yang umum dialami setiap orang selain flu, radang tenggorokan dan perut kembung ialah migrain. Anda mungkin pernah mengalami sakit kepala hanya di satu bagian saja. Namun, ternyata selain gejala yang disebutkan tadi, ada perbedaan gejala migrain pada masing-masing orang. Demikian seperti yang dilansir dalam Health.

Perubahan suasana hati seperti depresi, mudah marah atau kegirangan Rasanya memang sedikit aneh. Namun, perubahan mood juga bisa menandai gejala migrain. “Beberapa pasien akan merasa sangat tertekan atau tiba-tiba murung tanpa alasan," kata Dr Calhoun Menurut studi American Academy of Neurology pada tahun 2010, depresi sedang atau berat meningkatkan risiko migrain episodik menjadi kronis.

Munculnya aura Gejala migrain bisa ditandai  melalui bentuk visual seperti cahaya benderang, titik-titik, atau garis-garis. "Anda mungkin melihat garis bergerigi kecil yang mengembang menjadi lintasan lalu bergerak melengkung," kata Anne Calhoun, MD, partner and cofounder  Carolina Headache Institute, di Chapel Hill, NC.  Aura ini biasanya terjadi lima sampai satu jam dengan 60 menit jeda sebelum migrain muncul.

Baca: Sepele, 6 Hal Ini Justru Bikin Migrain Makin Parah

Melemahnya satu bagian tubuh Pernahkah Anda merasa lemas pada bagian lengan atau bagian sisi tubuh lainnya? Nah, selidik punya selidik hal itu bisa menandai gejala migrain. Sebab, beberapa orang kerap mengalami kelemahan otot pada bagian tertentu sebelum serangan migrain.

Namun, hati-hati. Hal itu juga bisa menandai gejala stroke. Jadi, alangkah lebih baik bila kita segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Kualitas tidur terganggu atau tidak nyenyak Pernakah Anda merasa lelah saat bangun di pagi hari? Atau  kesulitan untuk tidur pada malam hari? Bila iya, sebaiknya Anda perlu waspada. Sebab keduanya merupakan masalah yang sering dijumpai oleh penderita migrain.

Baca: Awas, Penderita Migrain 2 Kali Lebih Mungkin Terkena Parkinson

"Banyak orang menderita insomnia sebagai akibat migrain mereka," kata Edmund Messina, MD, direktur medis dari Headache Clinic Michigan, di East Lansing. Terganggungnya jadwal tidur ini boleh dibilang sebagai “lingkaran setan”. Sebab, banyak penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur juga dapat memicu migrain.

Hidung tersumbat atau mata yang berair Ada juga penderita mingrain yang memiliki gejala sinus, seperti hidung tersumbat, kelopak mata turun dan mata berair. Sebuah penelitian menemukan, 90% orang-orang yang mengeluh sakit kepala karena sinus, ternyata juga memiliki migrain.

Baca: 7 Hal Mengejutkan Tentang Migrain

‘Ngidam’ Mengidam tak hanya terjadi pada perempuan hamil saja. Selidik punya selidik penderita migrain juga bisa mengalaminya.  Mereka akan ngidam sebelum serangan migrain terjadi. Menurut Dr. Messina, biasanya makanan yang diinginkan adalah coklat.

Nyeri leher Banyak orang yang mengalami nyeri pada bagian leher ketika migrain menyerang. Menurut National Headache Foundation, 38 persen dari penderita migrain mengalami nyeri leher selama mingrain muncul hingga berakhir.

Ilham Pradipta Mulya/intisari-online.com Sumber: Health