Memahami Lonjakan Perubahan Hormon Seksual pada Perempuan

By nova.id, Selasa, 4 Oktober 2016 | 05:00 WIB
Memahami Lonjakan Perubahan Hormon Seksual pada Perempuan (nova.id)

Tubuh manusia dipengaruhi oleh sejumlah hormon yang berperan penting dalam proses metabolisme. Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang memiliki efek tertentu pada aktivitas organ-organ lain di dalam tubuh. Hormon bermanfaat mengontrol fungsi tubuh, jadi  ketika seseorang memiliki kesehatan yang baik, endokrin akan menghasilkan sejumlah hormon dengan proporsi yang seimbang.

Antara pria dan perempuan memiliki jenis hormon yang berbeda sesuai fungsinya masing-masing serta terkait satu sama lain.

Baca: 12 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Masih Wajar atau Sinyal Serius?

Pada perempuan, salah satu hormon yang memiliki fungsi pada pentingnya metabolisme tubuh untuk reproduksi adalah hormon estrogen dan progesteron, juga dikenal sebagai hormon seks.

Estrogen adalah hormon yang sangat penting bagi perkembangan seksual dan reproduksi, terutama pada perempuan. Hormon ini juga bertanggung jawab untuk hasrat seksual seseorang.

Baca: Alasan Berat Badan Tiba-tiba Naik Jelang Menstruasi

Sementara progesteron adalah hormon dalam tubuh manusia yang merangsang dan mengatur berbagai fungsi, salah satunya yang berperan dalam mempertahankan kehamilan pada perempuan dan diproduksi dalam ovarium, plasenta (saat seorang perempuan hamil) dan kelenjar adrenal.

Dari pubertas hingga menopause, sifat hormonal dapat naik dan turun tergantung pada kondisi tubuh seseorang.

Menurut Planetneuropath, kondisi ini adalah siklus alami dalam tubuh, membuat tubuh menjadi siap tampil ovulasi, dan wanita siap untuk dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka siklus menstruasilah yang terjadi terjadi. Demikian seterusnya.

Baca: Ini Penjelasan Pengaruh Menstruasi yang Bikin Badan Jadi Gemuk

Pada perempuan berusia 40, produksi hormon akan menurun. Ini akan berdampak pada menopause yang biasanya terjadi pada usia 50-52 tahun.

Ketika fluktuasi hormonal terjadi, biasanya kondisi tubuh tidak selalu mendukung penyebab ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala tertentu dalam tubuh.

Ketidakseimbangan yang paling umum adalah kelebihan estrogen yang menyebabkan produksi progesteron menurun.

Baca: Bedanya Darah Haid Normal dengan yang Tidak? Ini Penjelasan Dokter!

Gejala yang umum biasanya menyebabkan kenaikan berat badan, sering buang air kecil, perubahan mood seperti lekas marah, kecemasan, migrain dan sakit kepala, payudara sensitif, nyeri perut, kram, dan bahkan kemandulan.

Namun, setiap perempuan memiliki gejala yang berbeda. Kadang-kadang beberapa hanya mengalami beberapa gejala, tetapi beberapa perempuan mengalami semuanya.

K. Tatik Wardayati/intisari-online.com Sumber: Medicmagic