Para ibu, tanpa kita sadari sebagian dari Anda mungkin pernah atau bahkan sedang mengeluhkan sikap buah hati yang cenderung masih manja.
Ingin marah atau bersikap tegas, Anda tidak tega. Tapi, sering dibuat gemas oleh tingkah anak yang belum mandiri. Sehingga di usianya yang mungkin semestinya sudah mampu melakukan beberapa hal, namun justru tidak bisa ia perbuat.
Sayangnya, banyak diantara orangtua yang malah menganggap ini merupakan hal sepele dan bisa mulai dilakukan saat anak kelak dewasa nanti. Padahal, anggapan ini sangat keliru.
Mengapa? Sebab, meningkatkan kemampuan anak sesuai perkembangan usianya amatlah penting. Demikian seperti yang diutarakan oleh Della Raymena Jovanka, S.Pd., M.Si., Kepala Program Studi PGPAUD, Universitas Terbuka, pada tabloidnova.com tentang life skills.
“Bila anak baru diajarkan kecakapan hidup ketika mereka menginjak usia dewasa, maka akan terlalu banyak kecakapan atau keterampilan hidup yang harus dipelajari dalam satu waktu,” ujar Della.
Baca: Lakukan Ini Jika Anak Nangis 'Ngotot' Minta Dituruti Permintannya
Lebih lanjut menurut Della, melatih kecakapan hidup pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Caranya, dengan memberi si buah hati waktu, ruang, dan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan atau ide barunya. Kemudian arahkan anak untuk memahami keterampilan dan disiplin yang harus diketahui.
“Hendaknya anak diberitahu bahwa tujuan memiliki keterampilan itu adalah agar ia sukses bergaul dan diterima di lingkungan rumah, kelas dan lingkungan yang lebih luas,” tambah Della.
Lebih lanjut, ada banyak manfaat yang bisa didapat anak bila kecakapan hidup ini ditanamkan sejak dini. Di antaranya, membantu anak mengembangkan kebiasaan baik, memberi ia "kehidupan nyata" sehari-hari, memberi kesempatan berlatih keterampilan motorik halus dan kasar dan akhirnya mengajarkan ia akan tanggung jawab.
Dengan mengajarkan ia bagaimana melakukan hal-hal untuk diri sendiri, juga membantu untuk menjadi lebih mandiri, dan melatih keterampilan memecahkan masalah sebagai persiapan kehidupannya kelak.
Selain itu, kecakapan hidup yang dimiliki itu dapat digunakan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan. Ya, anak yang memiliki keterampilan ini akan lebih mudah beradaptasi dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya yang terus berubah. Keterampilan psikososial anak pun meningkat. Apabila anak sudah terbiasa mandiri, ia akan lebih mudah diterima oleh lingkungannya.
Baca: Cara Sederhana Mengasah Life Skills Anak Lewat Bermain
Salah satunya ialah 13 sikap mandiri yang penting dipelajari oleh usia batita (di bawah tiga tahun). Nah, apa sajakah 13 sikap mandiri yang penting diajarkan pada anak usia batita? Berikut ini ulasannya.
- Minum dari gelas menggunakan sedotan.
- Makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu plastik.
- Memegang buku dan membalik halaman buku satu per satu.
- Mencuci tangan.
- Menyikat gigi dan mencuci muka dengan sedikit bantuan.
- Memungut makanan yang mereka jatuhkan.
- Mengeringkan kaki setelah mencuci kaki.
- Belajar melepas baju sendiri dan meletakkan di tempat pakaian kotor.
- Belajar meletakkan sepatu/tas/topi di tempat yang telah disediakan setelah digunakan.
- Belajar memakai dan melepaskan celana sendiri.
- Menyisir rambut sendiri.
- Menyimpan mainan sendiri.
- Toilet training
Hilman Hilmansyah/TabloidNova