Ketika sedang haid, banyak perempuan malas untuk berenang karena khawatir takut darah akan keluar dan mencemari air. Kenyatannya, darah menstruasi justru tidak akan keluar ketika berada dalam air seperti saat berenang, snorkeling atau diving.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Liva Wijaya menjelaskan, darah menstruasi tidak keluar lantaran tekanan di dalam air lebih tinggi dibanding vagina. Namun, jika haid sedang banyak-banyaknya, kemungkinan darah keluar saat berenang tetap ada, karena tekanan dari dalam yang begitu kuat.
Selain itu, struktur vagina memang memiliki sifat saling kolaps satu sama lain dan dindingnya berlipat-lipat.
Baca: 5 Fenomena Aneh Saat Menstruasi
"Jadi saling kolaps itu menempel, seperti bisa menutup sendiri. Vagina enggak kayak pipa terbuka," terang Liva pada KompasHealth pada Kamis, 6 Oktober kemarin.
Struktur vagina tersebut secara alami juga dapat mencegah masuknya bakteri maupun benda asing ke dalam vagina. Meski demikian, Liva tak menganjurkan berenang saat sedang menstruasi.
Menurut Liva, saat menstruasi memudahkan terjadi infeksi di area organ intim. Sementara itu, berenang juga memungkinan kontaminasi bakteri dari air.
Baca: 8 Fakta Mengejutkan Menstruasi yang Pasti Belum Anda Tahu
"Menurut saya lebih baik stop dulu berenangnya sampai selesai menstruasinya. Saat menstruasi rentan infeksi. Jadi lebih baik dijaga," kata Liva.
Liva menuturkan, periode menstruasi membuat jumlah bakteri buruk di area kewanitaan meningkat, karena tingginya keasaman pH. Dalam kondisi itu sangat memungkinkan kontaminasi bakteri yang dapat menginfeksi area luar hingga dalam organ reproduksi perempuan.
Dian Maharani/KompasHealth