Ternyata kesuksesan dan ketenaran tidak selalu menyenangkan. Lady Gaga mengaku jika kepopuleran namanya justru mengubah kehidupan pribadinya. Ia sudah tidak dapat lagi melakukan hal-hal biasa seperti keluar belanja di supermarket atau nongkrong di bar tanpa ada gangguan. Kebanyakan orang akan menghampirinya untuk meminta foto bersama.
“Ketenaran membuat saya teralienisasi. Saya seperti hidup sendiri di luar angkasa dan kadang membuat kesepian. Dan, perasaan seperti itu racun buat proses kreatif karena saya butuh orang lain untuk berinteraksi dan menjalin hubungan agar saya bisa menulis musik. Jika saya keluar rumah ke sebuah bar atau ke mal untuk belanja bulanan, begitu melihat saya, orang sering histeris. Atau ketika saya mencoba mengobrol dengan seseorang, maka orang itu lebih semangat untuk meminta foto bersama. Sama sekali tidak ada kesempatan saya mengenal mereka,” ujar penyanyi asal New York ini saat diwawancara oleh Radio SiriusXM.
Baca: Mengapa Seleb Ini Tiba-tiba Memuji Lady Gaga?
Padahal, penyanyi hit “Poker Face” ini mengaku penting bagi dirinya untuk saling berbagi cerita atau pengalaman dengan orang lain.
“Saya sulit untuk bisa mengobrol serius dengan orang-orang. Saya tidak dapat mengetahui atau belajar dari kehidupan mereka atau saya berbagi cerita mengenai hidup saja. Saya juga jarang ditanya kabarnya. Jarang ada yang berani bertanya hal-hal serius mengenai diri saya. Entah kenapa hal seperti itu saya rasa sangat menakutkan dan berat. Kadang terlintas dalam benak apa mungkin saya bisa mengobrol dari hati ke hati dengan seseorang dan membiarkan mereka melihat saya sebagai manusia seperti kebanyakan orang,” tambahnya.
Baca: Tribute Lady Gaga Dibenci Anak David Bowie
Untungnya, sebagai artis, kecemasan itu bisa ia tuangkan dalam karyanya yang paling baru, “Joanne,” dan itu menjadi caranya untuk mengembalikan dirinya sebagai seorang manusia.
“Saya tidak akan menyebutkan jika album ini penuh dengan pemikiran saya yang sedih dan penuh depresi. Tapi, album ini jadi tempat dimana saya bisa mengembalikan diri saya sendiri menjadi manusia biasa dan membuang perasaan seperti telah tersisihkan atau kesepian.”
Syanne/TabloidNova Sumber: People Kredit foto: Steve Granitz/WireImage