Pernikahan adalah salah satu komitmen terbesar yang dibuat oleh banyak orang seumur hidupnya. Intip tanda-tanda dibawah ini dan cari tahu apakah Anda benar-benar siap untuk menikah:
1. Punya alasan kuat
Coba tutup kedua mata Anda dan benar-benar bayangkan tentang alasan sebenarnya mengapa Anda ingin menikah. Manfaat apa yang akan Anda dapatkan dari menikahi pasangan Anda, dibanding dengan melanjutkan hubungan saat ini sebagaimana adanya?
Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan sulit dan pastikan Anda siap lahir batin untuk menikah. Jatuh cinta dan siap menikah adalah dua hal yang sangat berbeda.
Jika Anda menikahi orang ini hanya karena berpikir mereka akan jadi suami/istri yang baik untuk Anda dan orangtua yang baik untuk buah hati nantinya, tapi Anda tidak benar-benar cinta padanya, coba pertimbangkan kembali pemikiran tersebut.
Ketahui pula jika Anda dan kekasih punya perbedaan mendasar dalam keyakinan, visi dan misi, moral, dan gagasan, sebab dapat menjadi isu pelik saat berumah tangga kelak. Contoh dari hal ini adalah tidak mampu untuk menyetujui dalam prinsip seperti apa anak-anak Anda akan dibesarkan.
Baca: 3 Kondisi yang Membuat Pria Bertekuk Lutut Pada Istrinya
2. Berpikir bukan sekedar pesta pernikahan
Pesta penikahan adalah suatu hal yang menggembirakan, kesempatan untuk menghabiskan waktu berharga bersama teman dan sanak saudara sekaligus. Tapi, apakah ini alasan mengapa Anda ingin menikah? Atau, Anda hanya ingin menggelar sebuah pesta mewah di mana Andalah yang jadi pusat perhatiannya?
Pesta pernikahan berlangsung hanya beberapa jam saja, sementara kehidupan sebagai pasangan menikah berlangsung seumur hidup. Jangan rencanakan untuk satu hari saja, melainkan untuk sisa hidup untuk Anda berdua.
Ketika Anda memikirkan masa depan Anda, pasangan Anda berada jelas dalam bayangan tersebut. Itulah tandanya Anda siap menikah.
Setelah Anda setuju untuk serius dan memutuskan untuk berkomitmen satu sama lain, Anda perlu membuat rencana bersama-sama. Bagaimana jika pasangan Anda harus pindah ke kota atau negara lain? Apakah Anda tinggal di rumah saja, atau Anda akan ikut pergi dengan pasangan Anda?
Singkatnya, untuk mengetahui kesiapan Anda menikah, Anda berdua mulai menggunakan kata-kata, “Nanti saat kita [menikah/punya anak/beli rumah/…]” dan bukannya “Kalau kita [menikah/punya anak/beli rumah/…]” ketika membicarakan masa depan Anda.
Baca: Menepis Kondisi Bosan '7 Year Itch' dalam Rumah Tangga
3. Terbuka satu sama lain, termasuk soal keuangan
Salah satu tanda bahwa Anda mungkin tidak siap menikah adalah jika Anda menutupi rahasia penting dari pasangan Anda. Rahasia yang dimaksud bisa termasuk orang-orang terdekat Anda (yang paling banyak menghabiskan waktu bersama Anda), informasi soal keuangan pribadi, atau kecenderungan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.
Tidak peduli seberapa lama Anda telah berpacaran, Anda perlu tahu pasangan Anda luar dalam. Jangan menikah hanya karena Anda sudah bersamanya selama enam tahun.
Menikahlah karena Anda memahami dirinya. Baik masa lalunya, impian dan harapannya, reaksi mereka untuk hal-hal tertentu dan sebagainya. Di luar itu, kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan rumah tangga, jadi pastikan bahwa Anda dapat mempercayai dirinya sepenuhnya.
Terkadang, Anda bisa sangat terpuruk kacau. Ia melihat Anda dalam kondisi Anda yang paling buruk, dan ia tetap berada di samping Anda. Begitu juga sebaliknya.
Baca: 7 Hal yang Harus Didiskusikan dengan Suami Sebelum Miliki Bayi
4. Memecahkan masalah bersama — bukan menghindari satu sama lain
Anda akan tahu bahwa Anda siap menikah saat Anda menyadari bahwa begitu ada permasalahan melanda, Anda ingin segera berembuk berdua, melupakan sejenak emosi, demi menyelesaikan masalah agar tidak meledak di kemudian hari.
Menyelesaikan masalah dan berkompromi dalam sebuah hubungan akan membangun sebuah fondasi kuat untuk kehidupan pernikahan yang sehat. Dan pastikan tidak ada dendam di antara Anda berdua.
Jika Anda mantap memutuskan untuk hidup bersama dalam tahun-tahun mendatang, Anda harus mampu dan rela melepaskan beberapa hal.
Baca: Mesra, Kisah Cinta Sejati Pasangan yang Menikah Selama 60 Tahun
5. Anda tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirinya, namun tidak masalah juga saat harus beraktivitas sendiri-sendiri
Yang terbayang, Anda tak mampu hidup tanpa Si Dia. Tapi, di saat yang bersamaan, Anda tidak lagi perlu merasa khawatir tentang apa yang ia lakukan ketika kalian tidak bersama. Misalnya, saat pasangan pergi ke luar kota bersama teman-temannya.
Anda paham benar bahwa, terlepas dari kehidupan rumah tangga, suami-istri bukanlah sepasang kembar siam yang harus melakukan apapun berduaan.
Toh, Anda tetap membutuhkan sistem dukungan dari pihak luar (baca: keluarga dan teman, bahkan waktu sendiri).
Juga harap diingat bahwa teman dan keluarga adalah orang-orang yang paling mengerti Anda, segala baik dan buruknya, dan jika mereka berpikir ada sesuatu yang salah dengan hubungan Anda, mungkin ada baiknya Anda untuk mendengarkan.
(sumber artikel: HelloSehat)