Jengah dengan kondisi asap dari ilalang yang dibakar di samping rumahnya, yang lantas memenuhi kamarnya seringkali, membuat Farahiya Ajrin Devita Maya (10), mempunyai inisiatif untuk membuat alat penjernih ruangan dari asap.
Bersama dengan Zahra Hafizah (10), temannya di kelas V SD Muhammadiyah 2 yang berada di Perum PPS, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Mereka berdua akhirnya membuat alat penjernih udara.
“Karena rumah saya itu dekat dengan lapangan kosong, maka sering tetangga itu membakar ilalang yang ada di sana. Di mana asapnya, sering masuk ke dalam kamar dan membuat nafas menjadi sesak,” tutur Farahiya, Kamis (27/10/2016).
“Makanya saya ingin buat alat, yang bisa untuk menjernihkan udara. Bersama dengan Zahra, akhirnya kami bisa buat BAP (Berlian Air Purified) ini,” lanjutnya.
Farahiya menuturkan, BAP menciptakan udara bersih bebas dari polusi, dengan menggunakan dua proses yang dapat membersihkan udara.
Kedua siswi ini hanya membutuhkan galon air mineral bekas, dua kipas angin ukuran kecil, beberapa potong kain, kabel, serta saklar dan baterai sebagai pendukung alat untuk bekerja.
“Pada saat asap dimasukkan melalui bagian atas galon, maka sudah bisa didapatkan udara bersih di bagian bawah galon, melalui skat kain yang kami pasang di antara bagiannya. Simple kok,” bebernya.
Mereka berdua pun sudah sempat beberapa kali mengujinya, dengan di bawah pengawasan guru pembimbing yang ada di SD Muhammadiyah 2.
Baca juga: Hebat! Pelajar SMA ini Temukan Solusi Limbah dan Sampah di Indonesia
Hasilnya, hampir 95 persen udara yang dihasilkan dari proses tersebut, dari yang awalnya asap menjadi udara bersih.
“Dari awal hingga rampungnya pengerjaan alat ini, kami kerjakan selama dua hari. Itu pun sudah termasuk mekanisme uji cobanya, yang kami lakukan beberapa kali dan sempat juga menggunakan media tanaman untuk mengetahui kadar kebersihan udaranya,” sahut Zahra.
Melalui prototipe tersebut, mereka berdua berkeyakinan, bakal bisa membersihkan kondisi udara dari polusi di dalam ruangan.
“Hanya saja, kalau di ruangan itu memang dibutuhkan skala yang lebih besar. Misalnya, dengan penggunaan kipas angin dan lebar kain yang lebih besar tentunya,” sebut Zahra.
Hamzah Arfah / Kompas.com