Rekam jejak karier desainer yang satu ini terbilang cukup panjang. Belajar serta menekuni dunia mode dari sangat dini. Lenny Agustin mencatatkan namanya sebagai perancang busana yang memiliki karakter yang begitu kental senada dengan penampilan dirinya yang ‘nyentrik’.
Tabloidnova.com cukup banyak mengikuti perkembangan karya busana seorang Lenny Agustin. Dari satu panggung ke panggung mode lainnya, lulusan Bunka School of Fashion pada tahun 1996 serta LaSalle College pada tahun 2000 tersebut selalu tak pernah kehabisa ide merilis koleksi yang berbeda.
DNA busana yang melekat di belakang nama Lenny Agustin adalah playful, chic, dan modern. Pemilik 4 lini tersebut selalu berhasil menghadirkan setiap potong busana sesuai karakternya. Tak terkecuali dalam kesempatannya mengusung wastra Indonesia, batik Kediri, di perhelatan Jakarta Fashion Week 2017 kemarin.
Berbagi panggung bersama desainer busana muslimah kenamaan, Hannie Hananto, pengurus sekaligus anggota dari Indonesian Fashion Chamber ini menawarkan keunikan motif batik Kediri, kuda lumping.
Baca: Lennor by Lenny Agustin Terpikat Batik Madura
Agar senada dengan ciri khas dan inspirasi karyanya, motif kuda lumping ia buat menjadi lebih besar dengan tampilan warna-warni yang lebih ceria dan kontras.
Suasana berbeda langsung terasa ketika sekuens peragaan busana antara Hannie Hananto dengan Lenny Agustin berganti.
Gemerincing suara yang terdengar dari hentakan langkah model yang membawa pecut serta alas kaki bertumit model tali dengan detail pom-pom menjadi penanda dibukanya koleksi dress batik Kediri dari Lenny Agustin di Jakarta Fashion Week 2017.
Satu per satu dress dalam nuansa warna-warni cerah berpotongan mini dalam siluet H-line dan A-line muncul bergantian memenuhi runway.
Baca: IFW 2012: Lenny Agustin Kembali Bikin Kejutan
Tak tampak batik Kediri yang mungkin tergambar di ingatan sebagai motif yang cenderung konvensional. Di tangan seorang Lenny Agustin semuanya nampak berbeda, baru, segar, modern sekaligus menarik.
Detail motif batik Kediri tidak hanya hadir dalam satu atau dua aplikasi pada busana saja, melainkan secara menyeluruh. Lenny begitu memikirkan setiap detail motif kuda lumping hingga ke seluruh ornamen untuk menciptakan keselerasan tema peragaan busana miliknya.
Sebut saja gaya makeup, tatanan rambut, aksesori kalung, gelang, aksentuasi tassel pada busana dan lain sebagainya.
Sejumlah 24 busana siap pakai dari material katun, polyester, dan denim yang dikombinasikan bersama motif kuda lumping menjadi suguhan yang menarik.
Baca: IFW 2012: Inspirasi Liburan ala Lenny Agustin
Lenny mengawinkan warna hitam dan biru navy bersama motif batik Kediri dengan garis warna-warni terang. Pilihan yang cukup apik untuk memberi kesan mewah dan elegan sekaligus ‘bold’ dalam satu tampilan. Luaran dan detail ruffles, asimetris dan draperi sesekali juga disematkan agar koleksi busana dress batik Kediri miliknya tak membosankan. Sungguh menjadi presentasi koleksi wastra nusantara yang patut untuk ditonton.
Selamat, Lenny Agustin!
Foto-foto: Ade Oyot/Lenny Agustin