Nama Pamela Anderson tidak pernah lepas dari citra sebagai bom seks di tahun 90-an. Ia dikenal sebagai aktris bertubuh seksi yang sering tampil berani tanpa busana di majalah pria dewasa seperti Playboy. Namun, dengan tegas aktris 49 tahun ini menolak masuk dalam kategori bintang film porno. Ia malah kini menjadi salah satu aktivis yang giat menentang pornografi. Saat tampil di sebuah acara penggalangan dana di New York, ia kembali mengungkapkan betapa buruknya pengaruh pornografi.
“Sekarang ini akses ke pornografi begitu mudah. Orang semakin kebal dengan hal-hal yang berbau porno sehingga kelainan dalam melakukan hubungan seks dianggap hal yang biasa. Padahal, itu sama sekali tidak sehat. Kita bukan manusia yang munafik yang tidak mau melakukan hubungan seks. Yang ingin saya tegaskan adalah kita semua menginginkan hubungan seks yang lebih baik dan sehat,” ujar Pamela.
BACA: Pamela Anderson Anggap Pria Penggemar Pornografi Adalah Pecundang
Menurutnya, pencitraannya sebagai bom seks sebagai hasil personifikasinya dalam serial Baywatch yang membuat dirinya terkenal itu sama sekali tidak membantu dalam menjalin hubungan asmaranya.
“Orang pasti mengira saya ini seorang yang gila dan liar saat berhubungan seks. Tapi, pernah kamu merasakan betapa tidak nyamannya diperlakukan seperti bintang porno di tempat tidur dengan pasangan kamu. Saya pernah berkali-kali dipukul dan dipanggil dengan nama-nama kasar. Pengalaman seperti itu sama sekali tidak menyenangkan. Merusak kenikmatan seks bersama pasangan kamu. Saya sadar saya juga bagian dari masalah karena saya pernah berpose di majalah Playboy dan ada video seks saya yang dicuri seseorang dari rumah saya. Tetapi, yang terpenting adalah menjaga diri kamu sendiri. Kamu harus menyediakan waktu untuk diri kamu sendiri sekaligus menjaga perilaku,” terang ibu dari dua orang anak itu.
BACA: Pamela Anderson Bangga Jadi Sampul Playboy Edisi Bugil
Berkaca dari pengalamannya sendiri itulah, Pamela mengaku sangat perhatian mengajarkan kedua anak laki-lakinya, Brandon (20 tahun) dan Dylan (18 tahun) untuk menghormati pasangan mereka.
“Saya telah menjelaskan mereka mengenai pengaruh negatif pornografi. Apalagi, kini mereka telah mempunyai pacar. Saya katakan pada mereka jika mereka tidak menghormati pasangan mereka, itu sama saja mereka tidak menghormati ibu mereka sendiri!”
Syanne/Tabloidnova.com