Hati tidak hanya bertindak sebagai filter untuk darah, tetapi juga menghasilkan hormon, menyimpan energi, dan membuat senyawa yang memungkinkan usus mencerna makanan. Ini hanya sebagian kecil dari tugas mereka.
Mengingat peran hati yang sangat penting, mungkin Anda berpikir bahwa jika ada masalah dengan organ yang satu ini, gejalanya akan langsung terasa.
Sayangnya, itu tidak terjadi, kata Bruce Bacon, M.D., seorang profesor kedokteran dan spesialis penyakit dalam dan gastroenterologi di St. Louis University School of Medicine.
"Hepatitis C, misalnya, adalah sebutan yang digunakan untuk menyebut epidemi diam-diam penyakit hati. Banyak orang memilikinya, tapi tidak menyadarinya," jelas Dr. Bacon.
Pada saat tanda-tanda atau gejala muncul, entah karena hepatitis atau perlemakan hati, kemungkinan hati sudah sampai pada tahap sirosis.
Sirosis adalah nama sejenis kerusakan hati serius yang diakibatkan penyakit lama atau cedera, kata Jamile Wakim-Fleming, M.D., seorang ahli penyakit hati di Cleveland Clinic.
Pasien dengan sirosis hati memiliki risiko tinggi menderita kanker hati dan akhirnya mungkin memerlukan transplantasi, kata Dr. Wakim-Fleming.
Baca: Cerita Dibalik Donor Hati
Perlemakan hati sering disebabkan oleh obesitas. Perlemakan adalah penyebab paling umum dari masalah hati, kata Dr. Bacon. Menurutnya, ada sekitar 25 juta orang di dunia menderita perlemakan hati.
Terlalu banyak minum juga bisa mengganggu kerja hati. Karena itu, Dr. Wakim-Fleming menyarankan agar Anda minum secukupnya sesuai kebutuhan, menerapkan pola makan sehat, dan rutin berolahraga.
Dr. Bacon juga merekomendasikan pemeriksaan rutin ke dokter sehingga jika ada gangguan hati bisa segera terdeteksi dan diobati.
Selain pemeriksaan rutin, sebaiknya Anda juga waspada jika timbul gejala-gejala khas di bawah ini. Segera temui dokter untuk mengonfirmasi temuan Anda.
1. Perut Sakit dan Bengkak
Sakit, bengkak, atau pegal di area kanan atas perut adalah tanda hati Anda mungkin dalam bahaya, kata Dr. Bacon. Hati menempati sebagian besar rongga perut Anda dan perlemakan biasanya ada di sisi kanan.
Baca: 5 Ciri Perut Kembung Serius yang Dicurigai Gejala Kanker
2. Mata dan Kulit Menguning
Ketika tubuh memecah sel-sel darah tua, salah satu produk sisa yang diciptakannya adalah senyawa kekuningan yang disebut "bilirubin."
"Hati yang sehat tidak memiliki masalah membuang bilirubin. Tapi, hati yang sakit tidak bisa mengeliminasi bilirubin sehingga akhirnya mengubah warna kulit dan mata menjadi kuning," jelas Dr. Wakim-Fleming. "
Warna urine dan kotoran gelap keruh juga merupakan tanda-tanda penyakit kuning," tambahnya.
3. Nyeri Sendi
Nyeri sendi, mual, muntah, sering lelah, dan hilangnya nafsu makan adalah gejala saling terkait dari penyakit hepatitis autoimun, kata Dr. Wakim-Fleming.
Hepatitis autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel dan jaringan hati Anda sendiri, demikian menurut National Institutes of Health.
Baca: 6 Bahan Herbal untuk Detoks Organ Hati
4. Bercak Kulit
Karena hati Anda tidak bisa membersihkan darah dengan benar, Anda bisa memiliki masalah pembekuan darah di dekat permukaan kulit. Hal ini bisa menimbulkan "angioma spider," atau noda kulit besar yang menyerupai laba-laba atau tanda bintang. Umumnya, angioma spider muncul di dada.
5. Kebingungan
Hati yang tidak berfungsi baik akan menyebabkan penumpukan zat tembaga dalam darah dan otak. Hal ini bisa menyebabkan kebingungan yang mirip dengan gejala alzheimer.
Umumnya, gejala kebingungan timbul jika penyakit hati sudah ada pada stadium lanjut.
Baca: Nyeri Dada? Kenali Perbedaan Gejala Asam Lambung dan Serangan Jantung
6. Lemah Otot
"Perut membesar, pergelangan kaki bengkak, ditambah kaki dan lengan menjadi lemah, mungkin merupakan hasil dari ketidakseimbangan cairan disebabkan oleh hati yang sakit," kata Dr. Wakim-Fleming lagi.
Kelemahan otot ini juga dapat muncul di atas pipi dan di sekitar pelipis, katanya. Seperti kebingungan, kerusakan otot ini juga timbul jika penyakit hati sudah sampai pada tahap stadium lanjut.