Suami-Istri “Berpisah” Sebentar demi Me Time, Apa Batasannya?

By nova.id, Sabtu, 17 Juni 2017 | 02:45 WIB
Suami-istri “Berpisah” Sebentar demi Me Time, bolehkah? (nova.id)

“Ayo, Mbak Rita, kok, enggak pernah jalan-jalan sama kita-kita, sih?” celetuk Rini pada tetangga sebelahnya. “Wah, kalau saya repot mau pergi rame-rame gini, harus ada izin dari suami dulu,” jawab Rita sambil tersenyum pahit.

“Wah, Mbak, sekali-kali me time, dong, kayak kita-kita ini. Jadi pikiran pun segar dan tenang. Me time sama bapaknya juga bisa, lo, bahkan di rumah sekalipun. Jadi, enggak mesti sendirian,” ajar Rini pada Rita. Mendengar hal itu, Rita pun hanya bisa tersenyum pasrah.

Ya benar, melakukan me time adalah sangat penting baik bagi suami istri ataupun diri sendiri.

Berdasarkan Collins Dictionary, me time bagi pasangan suami istri atau biasanya disebut dengan quality time merupakan suatu periode waktu dimana pasangan menikmati waktu tersebut untuk bersantai bersama atau melakukan sesuatu yang disukai oleh pasangan tanpa mengkhawatirkan mengenai pekerjaan atau tanggung jawab lainnya.

“Menghabiskan waktu bersama juga merupakan suatu bentuk memori yang membuat Anda jatuh cinta pada pasangan,” kata Sherly Hidayat, Psikolog dari Ukrida.

Baca: Ini Alasan Anda Perlu Liburan dengan Pasangan Berdua Saja

Emotional Closeness

Menurut Davin J. Fein dalam hasil penelitiannya mengenai Spending Time Together pada tahun 2009, quality time penting untuk komunikasi antar pasangan, memelihara keintiman, saling memberikan dukungan, dan sharing aktivitas bersama-sama untuk lebih memperdalam kepuasan dalam hubungan dan komitmen.

Oleh sebab itu, penting bagi pasangan untuk menikmati waktu bersama dan perlu komitmen untuk menghindari gadget saat sedang melakukan quality time.

DeGenova & Stinnett (2011) dalam bukunya mengenai Intimates Relationships, Marriage, and Families menuturkan, “Kebanyakan pasangan menghabiskan quality time mereka dengan cara menonton bioskop, konser, atau acara-acara lainnya. Namun, kurang banyak menghabiskan waktu berdua saja dengan hanya berbincang-bincang. Hal tersebut bagaikan berada di tempat yang sama namun tidak memiliki emotional closeness.”

Padahal banyak cara, kok, melakukan quality time dengan hal-hal sederhana, seperti menonton acara televisi yang disukai pasangan sambil duduk berpegangan tangan dan membicarakan mengenai makna film tersebut kaitannya dengan diri masing-masing pasangan.

Atau bisa dengan minum kopi atau teh bersama di kebun, teras, atau di meja makan dengan membicarakan pemikiran masing-masing mengenai apa yang mereka rasakan dengan kehidupan berkeluarga yang telah mereka lalui.

“Saya rasa hal-hal tersebut akan lebih bermakna selain hanya menonton bioskop, sehingga bisa menambah kedekatan secara emosional diantara pasangan.”

Baca: 10 Ide Kencan Seru Bersama Pasangan

Waktu Sendiri

Meskipun quality time diperlukan bagi suami dan istri, namun menyisihkan waktu buat diri sendiri juga sangat penting. Masing-masing individu tentu perlu space bagi dirinya sendiri untuk menenangkan dan memberi kenyamanan pada diri sendiri.

“Berpisah sebentar atau sementara menikmati me time juga layak dilakukan agar bisa bersantai dan menikmati ‘kesendirian’ untuk menjadi lebih fresh. Kalau Anda bahagia, pasangan juga akan bahagia bukan?”

Memang tak bisa disangkal, setelah menikah me time jadi langka atau sulit dilakukan, terutama jika sudah ada kehadiran si Kecil.

Bahkan menurut DeGenova & Stinnett (2011), berdasarkan hasil konseling dengan pasangan suami istri, ada suami yang mengeluhkan sejak si Kecil lahir seluruh hidup istri dicurahkan untuk anak, sehingga tidak lagi punya waktu untuk pasangannya.

Me time sulit dilakukan karena fokus pasangan sudah berubah. “Sebelum menikah, me time untuk pergi menonton ke bioskop atau hal-hal menyenangkan lainnya mungkin menjadi prioritas. Sebaliknya setelah berumah tangga dan kehadiran anak, fokus dan prioritas pun akan menyesuaikan dengan kebutuhan pasangan suami istri.”

Suami misalnya mungkin akan fokus mencari tambahan pendapatan demi menyejahterakan keluarga. Sementara istri fokus pada rumah tangga, memberi kenyamanan pada anak, memasak, dan mengurus rumah tangga agar rumah terlihat bersih.

Baca: Pentingnya Me Time Bagi Ibu Setelah Kelahiran Bayi

Berikan Izin

Tentu saja me time tidak bisa semaunya dilakukan. “Ada rambu-rambu yang harus ditaati, seperti mendiskusikan dengan pasangan mulai dari apa yang dibutuhkan, diinginkan, seberapa lama butuh waktu, dan komitmen apa yang sudah dilakukan dengan pasangan.”

Lalu, Sherly memberi contoh, pasangan suami  istri sepakat berbelanja untuk menikmati me time, namun jumlah belanja tidak boleh berlebihan karena dalam tahap penghematan.

“Hargailah batasan yang sudah disepakati dengan pasangan saat menikmati me time. Begitu juga jika sudah berjanji akan pulang pada jam yang sudah ditentukan, pulanglah tepat waktu sehingga pasangan tetap menghormati me time Anda dan tidak menyebabkan masalah baru.”

Intinya, jangan membuat pasangan menjadi kesulitan karena tidak memberikan izin padanya melakukan me time.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk me time juga perlu disampaikan pada pasangan, meskipun tergantung pada setiap orang. “Ada yang cukup melakukan selama beberapa jam, ada juga yang seharian untuk dapat mengisi energinya sendiri. Namun, normalnya waktu 30 menit sampai 2 jam sudah cukup memuaskan, kok.”

Baca: Shopping untuk "Me Time", Apa Manfaatnya?

Berbeda Tiap Orang

Bentuk dan cara melakukan me time akan berbeda-beda. Apapun juga caranya sah-sah saja dilakukan asal memang merupakan hal yang dinikmati sehingga membuat relaks. Kalaupun definisi me time antara pasangan berbeda jangan dijadikan masalah besar.

“Mungkin setiap orang akan memiliki persepsi me time sendiri-sendiri, begitu pun dengan pasangan. Hormatilah persepsi me time pasangan Anda, sehingga pasangan pun akan menghormati me time Anda.”

Ada yang mempunyai persepsi me time itu seperti traveling, membaca buku atau novel, menonton film-film box office. Namun, ada juga yang memasak, pergi ke bengkel, mencuci mobil, berkumpul bersama teman-teman sebagai bentuk me time.

“Bahkan mungkin sekadar membersihkan rumah sudah merupakan me time karena memberikan kebahagiaan dan kesenangan melihat rumahnya bersih. Atau, mandi saja sudah bisa merupakan me time untuk menyendiri dan menikmati air panas pengusir kelelahan.” 

Baca: Ide Kegiatan "Me Time" Jika Waktu Anda Terbatas

Bagaimana jika waktu me time bersamaan dengan waktu makan malam bersama di rumah atau menjemput anak di sekolah? “Kuncinya, bicarakan dan minta izin pada pasangan. Karena jika sudah didiskusikan, pasangan pun dapat membantu Anda untuk menikmati me time. Misalnya, bisa gantian menjemput anak sekolah.”

Jika pasangan enggan me time ke luar rumah, bisa sama-sama melakukan me time dengan cara berbeda. “Yang penting merasa nyaman dan relaks karena meski berbeda cara melakukan me time, tapi saling menghargai dan menghormati satu sama lain.”

Jangan lupa saling memberikan dukungan ketika pasangan sudah melakukan me time. “Misalnya, setelah bertemu di rumah menanyakan apakah pasangan menikmati me timenya. Ini menunjukkan pasangan men-support me time yang layak dilakukannya.”               

Noverita K. Waldan/NOVA