Ketika Lipstik Menjadi Simbol Kekuatan dan Kecantikan Perempuan

By nova.id, Minggu, 13 November 2016 | 03:30 WIB
Ketika lipstik menjadi simbol kekuatan sekaligus kecantikan perempuan (nova.id)

Dalam pemilihan umum di Amerika Serikat beberapa hari lalu, Hillary Clinton memang tak menjadi presiden yang terpilih.

Namun, penampilan perempuan yang telah memiliki 30 tahun pengalaman di bidang hukum dan politik ini mencerminkan sosok perempuan yang kuat. Penampilannya yang elegan juga menjadi perhatian.

Seperti yang dilansir dari Kompas Female, bukan hanya busana, tapi juga wajah Hillary yang dihiasi make up rona lembut. Suatu perpaduan keanggunan dan kekuatan seorang perempuan.

Salah satu yang disorot netizen adalah warna lipstik Hillary yang konsisten selama masa kampanye. Kebanyakan dari mereka penasaran dengan label dan varian rona lipstik ibu dari satu putri tersebut.

Baca: Tak Bikin Bibir Kering, Ini 10 Lipstik Lokal Jenis Satin di Bawah Rp50 Ribu!

“Aku tahu, aku tahu, aku seharusnya tidak fokus pada penampilan kandidat, tetapi lipstik Hillary benar-benar cantik. Ada yang tahu apa jenis warna dan di mana membelinya?” jelas seorang pengguna Reddit, @BeepsSweepsCreeps.  

“Apakah jika aku memakai lipstik yang sama, aku akan menjadi seorang pengacara wanita hebat dan kuat?” tulis seorang netizen lainnya, @Musicmuse1122.

Baca: Sedang Tak Mood Bekerja? Coba Pakai Lipstik Merah

Tapi, bukan hanya Hillary yang mencuri konsentrasi di sebuah perayaan demokrasi dalam peta politik yang terbilang fenomenal.

Faktanya, pada tahun 1912, sewaktu perempuan AS berjuang mendapatkan hak dalam pemilihan presiden, seorang perancang kosmetik, Elizabeth Arden, menciptakan lipstik berwarna merah menyala.

Arden bersama dengan 15.000 perempuan lainnya jalan berbaris mengenakan lipstik merah tersebut sebagai simbol keberdayaan dan pemberontakan.

Baca: Bentuk Bekas Lipstik Tunjukkan Kepribadian Anda

Seiring waktu pada era modern seperti sekarang, sentimen serupa masih terjadi.

Seorang eksekutif direktur, Brita Fernandez Schmidt, dari Women for Women International UK, mengatakan bahwa ketika perang Bosnia pecah, ada sebuah permintaan khusus dari para perempuan yang turun berperang.

Para prajurit perempuan Bosnia, kata Schmidt, menginginkan pemenuhan kebutuhan lebih dari dukungan finansial dan pelatihan. “Para prajurit perempuan Bosnia mengatakan kepada kami bahwa mereka ingin mendapatkan suplai lipstik,” ungkap Schmidt.

“Mereka mengatakan kepada saya bahwa lipstik memberikan mereka rasa percaya diri yang mengekspresikan kekuatan dan kecantikan,” pungkasnya.

Bagaimana menurut Anda, Sahabat NOVA? Setujukah dengan hal ini?