Warna biru adalah salah satu warna yang sangat digemari kebanyakan orang. Karena warna biru menggambarkan kecerahan dan ketenangan baik pada pemiliknya ataupun yang melihatnya. Tak heran banyak orang yang memilih warna ini sebagai warna di rumah.
Salah satunya adalah rumah yang berada di Permata Depok Regency ini, meski diakui pemiliknya, Septa Pradipta dan Luqman Ibrahim, rumahnya tak terlalu luas sekitar 38 m2 dengan luas tanah 72 m2.
Pemilihan warna biru karena pada dasarnya keduanya menyukai nuansa lautan sehingga memilih tema nautikal sebagai dekorasi utama.
“Selain itu, nuansa nautikal tidak pernah ketinggalan zaman dan mampu menciptakan rasa nyaman di setiap ruangan. Karena ada unsur pemandangan yang diciptakan dari lautan, ditambah beberapa aksesori dan furnitur pendukung.”
Adanya tema nautikal membuat pasangan ini merasakan suasana relaks dan berlibur setiap hari. “Apalagi berhubung saya dan suami sama-sama bekerja, maka rasanya senang saat kembali ke rumah disambut suasana seperti liburan di pantai.”
Fishing Rules
Rumah terdiri dari ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2 kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan laundry corner atau ruang belakang. “Seluruh tema ruangan masih setia didominasi dengan warna biru dan putih yang didukung berbagai macam aksen nautikal.”
Khusus untuk ruang tamu Septa memilih menggunakan sofa dan karpet dengan gradien warna cokelat. “Sehingga ruangan tidak terkesan dingin sekaligus mengingatkan pada pasir yang berada di pantai.”
Untuk memperkuat kesan nautikal, “Saya juga menambahkan wall decor berupa lukisan elemen-elemen penting yang biasa dijumpai di pantai atau laut, yaitu burung pelikan, mercusuar dan kapal layar.”
Berbeda dengan ruang tamu, untuk kamar tidur dipilih elemen dekorasi dominan warna biru navy yang cenderung lebih gelap agar ruangan terasa nyaman saat digunakan beristirahat. “Wall decor yang saya pilih adalah wooden paddles dan lukisan pantai, lagi-lagi untuk memperkuat kesan nautikal.”
Begitu juga dengan lukisan yang dipilih di kamar menggambarkan suasana pantai yang lebih tenang agar pikiran–pikiran lebih relaks saat beristirahat di kamar.
Sementara untuk dapur dan laundry corner, dekorasi nautikal yang digunakan tidak terlalu dominan. “Namun, lebih diperkuat dengan paduan warna abu-abu gelap dan biru, ditambah beberapa wall decor quotes.”
Jika quotes yang umumnya digunakan di dapur adalah “kitchen rules”, namun kali ini tema nautikal diganti dengan “fishing rules”. “Tentunya tema nautikal tidak lepas dari warna-warna seperti biru dan putih yang mengingatkan akan suasana laut. Sehingga saya memilih warna tersebut sebagai warna dominan untuk setiap ruangan.”
Serunya Berburu
Karena keterbatasan waktu, Septa lebih banyak membeli pernak pernik nautikal melalui online shop. “Selain lebih mudah melakukan window shopping, benchmark harga juga menjadi lebih mudah karena dengan leluasa saya dapat membandingkan harga antar online shop.”
Keseruan mencari pernak-pernik dirasakan Septa. “Ternyata berburu pernak-pernik tema nautikal itu bukan hal yang mudah. Karena dekorasi rumah yang sedang tren saat ini adalah dekorasi dengan tema shabby chic, vintage, industrial atau tema lainnya."
Seringkali saat berlibur atau sekadar jalan-jalan ke mal hal yang ia cari tidak jauh dari berburu dekorasi nautikal.
Tak hanya interior rumah, bagian eksterior juga menggunakan tema yang menyesuaikan. “Nuansa pantai lebih diperkuat di sini. Keramik yang saya gunakan untuk teras adalah keramik motif bahan granit dengan warna Damascus sehingga menimbulkan efek seperti pasir di pantai.”
Sementara warna tembok menggunakan cat ocean blue yang cerah, sehingga kesan pantai semakin kuat. “Tentunya ditambah ornamen seperti quotes-quotes tentang pantai yang bernuansa biru.”
Berhubung rata-rata pencarian pernak-pernik melalui online shop maka jarak bukanlah halangan lagi. “Paling jauh saya memesan ke Bali yang notabene memang banyak kerajinan kayu dengan tema pantai atau nautikal.”
Ruangan favorit keduanya adalah teras. “Di sini dapat suasananya cozy dan kami bisa melihat suasana alam di depan rumah saat siang hari. Sementara malam hari kami bisa melihat bulan dan bintang melalui celah kanopi yang transparan.”
Karena itulah rumah ini merupakan tempat dimana Septa dan suami merasa paling nyaman berada di dalamnya. “In this house, we are the captain of our own ship. Life is ours, so we live it our way.”
Noverita K. Waldan/NOVA
Rumah: Septa Pradipta dan Luqman Ibrahim, Depok, Foto-foto: Dok. Pribadi Septa Pradipta.