Diduga Dibunuh Pacar, Perempuan Ini Ditemukan Tewas di Kolong Tempat Tidur

By nova.id, Senin, 28 November 2016 | 03:30 WIB
Ilustrasi (nova.id)

Putu Suastana (46) tak menyangka bahwa hidup adiknya, Ni Made Astini alias Ibu Jero (44), harus berakhir tragis.

Astini ditemukan tak bernyawa di dalam kamar kosnya di Banjar Negari, Singapadu Tengah, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Janda satu anak tersebut diduga tewas karena dibunuh oleh pacarnya, Minggu (27/11/2016). Suastana menjelaskan terakhir bertemu Astini yakni lima hari lalu di kos sang adik. Tak ada yang aneh pada keseharian Astini.

Wanita yang akrab dipanggil Ibu Jero itu juga disebut tidak terlihat memiliki masalah.

"Saya tidak begitu tahu permasalahan adik saya karena dia juga tidak pernah cerita tentang masalahnya, mungkin karena saya tinggal di Denpasar sementara dia di Gianyar," aku pria yang tinggal di Jalan Gatot Subroto, Denpasar, tersebut saat ditemui di RSUP Sanglah Denpasar, kemarin.

Suastana mendapatkan kabar kematian wanita asal Banjar/Desa Bitera, Gianyar, itu dari seorang teman yang datang ke kediamannya.

Baca juga: Usai Dibunuh, Sopir Angkot Dikubur dengan Semen

Setelah itu dirinya langsung pergi ke lokasi kejadian dan ikut mengantar saudarinya ke Ruang Instalasi Kedokteran ForensikRSUP Sanglah.

Saat melihat jenazah Astini di kos-kosannya, Suastana sangat terkejut dan merasa syok. Kondisi jenazah Ibu Jero yang ditemukan di kolong tempat tidur cukup memprihatinkan. Suastana tidak menyangka Astini harus pergi dengan cara seperti itu.

Sesekali ia juga menghampiri polisi yang mengurus jenazah adiknya dan mengatakan dirinya tidak percaya adiknya sudah tiada.

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Ida Bagus Mas Kencana, yang turut mengantar jenazah Astini ke forensik RSUP Sanglah, menduga Astini tewas karena dibunuh oleh kekasihnya. Namun belum diketahui siapa pria yang menjadi kekasih wanita berusia 44 tahun itu.

Dugaan Ibu Jero meninggal di tangan pacarnya itu muncul berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga ditemukan luka dan tanda kekerasan pada tubuh Astini.

"Saat kami temukan mayat bersimbah darah dan sudah dalam kondisi membusuk," ujar Kencana.

Sarah Vanessa Bona / Tribun Bali