Perjuangan Pria Bekebutuhan Khusus Ini Menginspirasi Banyak Orang

By nova.id, Kamis, 1 Desember 2016 | 11:31 WIB
Kouji Santoso (nova.id)

Di Indonesia tak sedikit orang tua yang memiliki buah hati berkebutuhan khusus, misalnya seperti penderita sindrom Asperger. Penderita sindrom ini biasanya memiliki kesulitan dalam hal berkomunikasi, bahkan kerap menjadi sasaran bullying, khususnya untuk usia anak dan remaja, sehingga membuat mereka semaki susah untuk bersosialisasi.

Selain dalam hal bersosialisasi, mereka pun kurang bisa menerima pelajaran di sekolah, karena keterbatasan. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pria yang berusia 23 tahun ini, Kouji Santoso Eto. Kouji mengaku sejak ia berusia tiga tahun sudah didiagnosa terkena sindrom Asperger, ia pun merasa kesulitan untuk berkomunikasi. Kedua orang tuanya pun telah berupaya untuk memberikan terapi khusus sampai ke beberapa negara, seperti Amerika, Jepang, Australia bahkan terapis dari luar didatangkan langsung ke Indonesia untuk Kouji.

Kekurangan Kouji dalam hal belajar ialah pada saat dosen menjelaskan mata kuliah dengan bahasa sehari-hari, dirinya pun sulit untuk mengerti. Tetapi, karena tekadnya yang kuat untuk bisa lulus sebagai mahasiswa jurusan Periklanan untuk mendapatkan nilai yang bagus, ia pun terus belajar dan belajar, sehingga perjuangannya selama empat tahun di perguruan tinggi telah dibayarnya, dengan IPK 2,71.

"Aku rasa aku bisa menyelesaikan tugas. Aku merasa sudah menguasainya. Prosesnya lumayan kadang-kadang susah," kata Kouji dengan terbata-bata saat ditemui TabloidNova.com di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 1 Desember 2016.

Kouji menyadari bahwa dirinya memiliki kekurangan bila dibanding dengan anak-anak normal pada umumnya. Tetapi Kouji pun telah menunjukkan prestasinya dalam kelas reguler, dengan membuat buku "Aku Asperger" sebagai tugas akhirnya di perguruan tinggi.

"Membuat buku Aku Asperger mau share ke semua orang tentang pengalaman aku sebagai Asperger, banyak hal yang susah," jelasnya.

"Aku lagi senang kalau ada hal yang menyenangkan dan bersama teman yang menyenangkan," tambah pria kelahiran Jepang tersebut.

Kouji berharap setelah lulus dari perguruan tinggi ini ia bisa terus menerbitkan bukunya dan ia ingin memperlihatkan dunia orang Asperger, selain itu ia mempunyai cita-cita untuk mengubah dunia tersebut sehingga Kouji bisa menjadi inspirasi untuk banyak orang.

Yuni Arta Sinambela/Tabloid NOVA