Kisah Hidup Kakek Penjual Rempeyek di Jogja

By nova.id, Senin, 5 Desember 2016 | 05:09 WIB
Kakek berjualan di Yogyakarta (nova.id)

Saat ini, muncul banyak makanan hits yang digandrungi anak muda. Kemunculannya kerap kali membuat penasaran sebagian orang untuk mencicipi rasanya.

Tak jarang, banyak orang yang rela antre panjang hanya untuk mengetahui cita rasanya. Namun, di tengah maraknya makanan masa kini, beberapa orang masih setia menjajakan makanan tradisional yang tak kalah enak.

Jika makanan hits dijual di resto, cafe atau food truck, makanan tradisional yang satu ini dijual hanya berbekal keranjang.

Seorang kakek renta di Yogyakarta, masih setia menjajakan rempeyek kacang di tengah hitsnya makanan masa kini.

Meski tak banyak anak muda yang melirik barang dagangannya, namun ia tetap semangat dan tak mudah menyerah. Kisah kakek ini dibagikan oleh pemilik akun Facebook Ayu Nuarida, Jumat (2/12/2016).

Kakek itu setiap harinya membawa 120 plastik rempeyek kacang yang ia jual seharga Rp 5.000.

Untuk satu plastik rempeyek, ia mendapat untuk dari pemilik rempeyek sebesar Rp 500. Berarti jika laku terjual semua, ia dapat untung Rp 60.000 sehari.

Tapi, ia harus berjalan kaki dulu dari Imogiri ke lokasi-lokasi tak menentu setiap harinya.

Kadang kalau hujan, dirinya terpaksa tak pulang ke rumah dan memilih tidur bareng dengan para tukang becak.