Mudahnya transaksi belanja online membuat siapa saja tertarik untuk melakukannya. Begitu banyak pilihan produk yang ditawarkan ke customer dengan harga terjangkau tanpa perlu menawar dan menghabiskan waktu serta tenaga untuk ke luar rumah.
Ditambah iming-iming diskon dan jumlah barang yang terbatas, hal inilah yang terkadang membuat Anda membeli produk yang belum tentu dibutuhkan atau akan dipakai. Akibatnya, barang tersebut hanya menumpuk di rumah.
Lalu bagaimana, sih, caranya agar Anda tidak menjadi orang yang impulsif saat belanja? Sebab impulsive buying adalah proses pembelian suatu barang, dimana Anda tidak mempunyai niatan untuk membeli sebelumnya, bisa dibilang pembelian tanpa rencana atau pembelian seketika.
Julia pemilik toko online Viliavilia yang telah sukses menjualkan produknya di online shop, Shopee, berbagi tips untuk Anda agar dapat mengerem hasrat ketika berbelanja online, di antaranya:
1. Tingkatkan Kesadaran Diri (Self Awarness)
Setelah melihat-lihat produk online shop, kesadaran tinggi yang dibutuhkan harus dimaksimalkan. Misalnya ada baju dengan diskon harganya murah, apakah itu perlu? Berusahalah untuk membeli yang dibutuhkan.
Baca: Faktor Psikologis Penyebab Orang Gampang Tergoda Diskon Saat Belanja Online
2. Atur Keuangan
Mengatur keuangan itu sangatlah penting. Bila perlu sebulan sudah harus dialokasikan, kalau sudah sampai dibatas tersebut, jangan beli lagi karena akan menambah pengeluaran Anda tiap bulan.
3. Bandingkan dengan Merek Lain
Biasanya perempuan suka melihat produk dengan membandingkan merek lain. Sehingga membuat jadi bingung karena banyaknya pilihan, kemudian tidak jadi membeli.
4. Beli Produk untuk Orang Lain
Hal ini bisa juga buat Anda tidak belanja berlebihan. Barang yang dibeli bisa dialihkan untuk orang lain bukan diri sendiri. Misalnya beli produk untuk anak, orangtua, suami, atau sahabat.
Baca: Tiru Kiat Sukses Julia Meraup Untung 60 Juta Sebulan dari Jualan Baju Online
5. Menabung untuk Masa Depan
Cara ini juga sangat efektif. Banyak orang yang hanya sekedar lihat-lihat produk tapi ternyata tidak membeli, karena memikirkan alangkah lebih baik bila uang tersebut ditabung untuk masa depan.
Bagaimana sangat mudah, kan, untuk Anda terapkan, agar tidak menjadi korban impulsive buyer? Nah, mari dicoba!
Yuni Arta Sinambela/Tabloid NOVA