Perubahan zaman dan perkembangan teknologi membawa banyak pergeseran dalam kehidupan anak-anak. Misalnya, untuk jenis permainan. Kini, semakin banyak terlihat anak menghabiskan waktu untuk bermain dengan gadget dan perangkat teknologi yang kerap digunakan untuk bermain game online.
Jika tak dibatasi atau jadi kecanduan, anak akan kurang berinteraksi secara sosial baik dengan teman sebaya maupun keluarga. Seringkali, orangtua kurang menyadari dampak buruknya di masa depan. Antara lain, tingkat kemampuan bersosialisasi yang rendah hingga rentan depresi.
Baca: Video Games Bikin Anak Lakukan Kekerasan?
Linzi Band, pembicara Social and Emotional Thinking (SET) di Inggris dan pengajar AIS menjelaskan bahwa dalam jangka pendek anak-anak yang kecanduan bermain game online akan mengalami gangguan tidur, kurang nafsu makan, mengisolasi diri dan lupa waktu.
"Dan dalam jangka panjang, kecanduan ini dapat menyebabkan tingkat kesehatan anak turun akibat kurang tidur dan makan, yang juga bisa menjadikan anak lebih emosional dan tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran di sekolah," kata pakar tersebut di Australian Independent School Jakarta Selatan.
Baca: Cybersickness, Dampak Keseringan Main Game di Gadget
Untuk mengatasinya, berikut ini ada 5 cara sederhana yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengurangi kecanduan game online pada anak-anaknya. Apa saja?
- Tunjukkan ketertarikan pada kegiatan Si Anak. Contohnya, dengan mencoba memahami daya tarik dari game online yang dimainkan oleh anak.
- Batasi akses internet dengan sehat, misalnya mematikan akses wi-fi pada jam tertentu
- Terapkan aturan kepada semua anggota keluarga untuk tidak menggunakan gadget pada jam tertentu. Seperti saat makan atau waktu keluarga.
- Terapkan peraturan “matikan semua layar, termasuk TV, 30 menit sebelum tidur”
- Sampaikan ke pihak sekolah untuk membantu mendukung pembatasan penggunan game online
Dengan diterapkannya 5 langkah tersebut, diharapkan perilaku kompulsif hal-hal berbau online seperti game yang dapat mengganggu kehidupan normal dapat dikurangi dengan bijak.
Yuni Arta Sinambela/Tabloid NOVA