Umumnya, jika Anda mencurigai bahwa anak Anda tidak berkembang dengan baik, patut diperiksa untuk kemungkinan apakah ia tergolong susah makan, atau tubuhnya sulit menyerap dan memproses nutrisi yang didapat dari makanan.
Dilansir dari HelloSehat, berikut ini adalah sejumlah alasan mengapa hal ini dapat terjadi.
Masalah saat makan pada bayi:
- Terlanjur lelah dan tertidur pulas sebelum selesai menyusui.
- Memiliki refleks menyedot yang lemah, menyulitkannya untuk mendapatkan cukup ASI (jika Anda memberikan ASI eksklusif) atau bahkan dari botol dot, walaupun ini lebih sering ditemukan saat masa menyusui.
- Retak pada bibir (pecah-pecah) atau langit-langit mulut akan mengganggu proses menyusui. Untuk mengatasi masalah ini, tukar botol Anda dengan botol khusus, dengan puting buatan yang khusus digunakan oleh bayi dengan kondisi ini, atau minta bantuan perawat khusus (retak pada bibir atau langit-langit mulut bisa diperbaiki selama tahun pertama bayi).
- Lidah pendek (tongue tied) yang bisa menyulitkan untuk dia menyusui dengan baik dan mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan. Kondisi ini juga dapat memengaruhi bayi yang menyusu botol, namun jarang ditemukan.
- Jika memberikan si kecil susu formula, takaran susu yang tidak tepat dapat menyebabkan berat badan anak Anda sulit naik.
- Pernah bermasalah untuk memulai menyusui, bayi Anda mungkin akan melewatkan sejumlah nutrisi yang ia tidak dapatkan selama periode masalah tersebut. Payudara Anda mungkin tidak memproduksi cukup ASI untuk menyokong kebutuhan bayi Anda atau susu Anda tidak keluar.
Baca: Setelah Lahir Berapa Berat Badan Bayi yang Sehat dan Normal?
Perlu diketahui, sekitar sepertiga pertama dari tetesan ASI yang keluar setiap kali menyusui dikenal dengan sebutan foremilk. Saat Anda memulai proses menyusui, tubuh Anda akan secara perlahan melepas hormon oxytocin, yang menstimulasi arus aliran ASI selanjutnya, disebut hindmilk.
Proses ini disebut dengan let down reflex (LDR), atau pelepasan ASI. Tanda-tandanya adalah puting Anda terasa gatal atau ASI menyembur. Hindmilk mengandung lebih banyak kalori daripada foremilk.
Baca: Dampak Buruk Jika Orangtua Selalu Mengeluh Soal Berat Badan Anak
Jika Anda sedang stres atau kesakitan, saraf otak akan gagal mengirim sinyal untuk memulai pelepasan ASI, mencegah anak Anda untuk mendapatkan hindmilk. Nah, saat masalah ini berlanjut terus, dapat berujung pada kegagalan kenaikan berat badan bayi.
Maka untuk mendorong refleks pelepasan ASI, Anda sebaiknya menyusui di tempat yang menenangkan, jauh dari hiruk pikuk.
Beberapa bayi yang menyusui dengan penjadwalan ketat, dibandingkan dengan mengikuti insting lapar mereka sendiri, justru akan mendapat nutrisi yang lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan.
Sejumlah pakar meyakini bahwa cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang optimal adalah membiarkan bayi Anda menyusui, baik ASI langsung atau dengan botol, selama yang ia inginkan dan kapanpun ia inginkan.
Baca: 7 Fakta Tentang Bayi Baru Lahir Agar Orangtua Tidak Mudah Panik
Penyebab umum lainnya:
- Bayi Anda sedang pemulihan dari sakit, atau sedang sakit. Tubuhnya memerlukan nutrisi dan kalori yang lebih banyak untuk dapat sehat kembali, tetapi penyakit dapat memengaruhi nafsu makan si kecil.
- Bayi Anda memiliki masalah pencernaan, seperti diare, reflux, celiac disease, atau intoleransi laktosa.
- Jika Anda mengidap depresi pascamelahirkan atau kewalahan meladeni anak-anak lainnya yang meminta perhatian khusus dari Anda. Dengan kondisi di atas, akan sulit bagi Anda untuk memastikan bah hati Anda mendapat perhatian penuh yang ia butuhkan guna memastikan ia telah mendapat cukup asupan kalori.
Pada beberapa kasus langka, kegagalan untuk menaikkan berat badan anak dapat diakibatkan oleh gangguan paru-paru, seperti cystic fibrosis; masalah sistem syaraf, seperti celebral palsy; masalah pada kromosom anak, seperti Down syndrome; atau penyakit metabolisme atau endocrine, seperti defisiensi hormon pertumbuhan.
Hubungi dokter segera untuk penanganan dini jika salah satu dari kondisi di atas adalah penyebab kurangnya berat badan anak Anda.