Mahasiswa UII Berprestasi Itu Kini Telah Tiada

By nova.id, Selasa, 24 Januari 2017 | 04:07 WIB
Sri Handayani saat menunjukkan foto putranya almarhum Syaits Asyam (nova.id)

Di mata orangtua dan keluarga, Syaits Asyam merupakan pribadi yang ramah, taat beribadah, dan suka menolong. Asyam juga anak berprestasi dalam bidang akademis, baik tingkat nasional maupun internasional.

Kini keluarganya tak lagi dapat melihat Asyam. Mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) itu meninggal dunia seusai mengikuti Great Camping untuk Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) UII di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu, pada 13-20 Januari 2017.

"Asyam itu anak yang aktif, sibuk dengan belajar dan kegiatan dari pagi sampai pagi lagi. Sampai saya bilang, 'Belum kerja kok sudah mirip Pak Menteri'," ujar Sri Handayani, ibu almarhum Asyam saat ditemui di rumahnya, Jetis RT 13/RW 13, Caturharjo, Sleman, Senin (23/01/20167).

Baca juga: Mahasiswa Ini Kirim SMS Pamit kepada Temannya Sebelum Bunuh Diri

Sri menuturkan, Asyam merupakan putra satu-satunya. Laki-laki kelahiran 7 Juli 1997 itu mengawali pendidikan sekolah dasar di SD Muhammadiyah Sleman dan berlanjut ke SMP Negeri 1 Sleman. Lulus SMP, Asyam melanjutkan ke SMA Kesatuan Bangsa Boarding School (KBBS) Sleman.

"Sifatnya baik, patuh kepada orangtua, rajin shalat lima waktu, ramah, suka menolong sampai temannya itu banyak. Asyam itu selalu tidak ingin merepotkan orangtua atau keluarga," kata dia.

Selain pribadi yang baik, Asyam juga merupakan pelajar berptestasi. Putra pertama Abdullah Arbi dan Sri Handayani ini berhasil menyabet berbagai medali emas dalam bidang akademis saat sekolah di SMA Kesatuan Bangsa Boarding School (KBBS) Yogyakarta. Asyam menyabet emas bidang kimia di ajang International Science Project Olympiad (ISPrO) dan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) pada 2014 di Jakarta.

Pemuda itu juga berkalungkan emas di bidang yang sama pada International Environment Sustainability Project Olympiad (INESPO) 2014 di Belanda.

"Penelitiannya saat itu soal lingkungan kelautan. Medali dan piagamnya itu dipajang di kamarnya. Anak saya tidak hanya membuat bangga keluarga, tetapi juga mengharumkan nama bangsa dan negara," ujarnya.

Saat menerima medali emas di Belanda itu, Asyam bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Ia juga pernah dipanggil dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo karena prestasinya.

Baca juga: Mahasiswa Ini Rintis Usaha Kopi Demi Bantu Teman Biayai Skripsi

Menurut Sri, putranya pernah menyampaikan cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Saat itu Asyam mengatakan ingin kuliah di London, Inggris..