Nenek Sebatang Kara Bingung Rumahnya Hancur Akibat Angin Puting Beliung

By nova.id, Selasa, 7 Februari 2017 | 03:45 WIB
Rumah nenek Marta hancur akibat terjangan angin puting beliung.Ia tengah bingung pasalnya hidup sebatang kara. (nova.id)

Marta (65 tahun), seorang nenek yang tinggal sebatang kara di Mamasa Sulawesi Barat ini bingung setelah rumah panggung milik peninggalan almarhum suaminya porak-poranda diterjang angin puting beliung. Dinding dan rangka atap rumah Marta hancur. Marta, merupakan salah satu dari tiga warga yang rumahnya yang porak poranda diterjang angin puting beliung, Senin (6/2/2017) kemarin masih tampak acak-acakan.

Rangka atap yang diterjang angin kencang hingga terangkat dan bergeser dari tempatnya semula hingga kini masih tampak berserakan di lokasi. Beberapa bagian dinding tampak rusak, sedang rangka atapnya terbongkar dan beberapa lempengan atap seng tampak masih bergelantungan.Marta memilih tidak mengungsi ke rumah sanak tetangga atau keluarga terdekat karena alasan tak punya tempat mengungsi sementara. Salah satu pojok rumahnya yang atapnya tidak terbongkar dimanfaatkan marta untuk bernaung sementara.

Perempuan separuh baya ini berharap tidak hujan agar lantai rumahnya tidak basah kuyup diguyur hujan.“Saya bingung bagaimana memperbaiki rumah saya yang rusak. Saya menumpang sementara di sudut rumah yang atapnya masih ada,” tutur Marta. Saat puting beliung menerjang rumahnya, Marta yang sudah terjaga subuh hari sejak angin kencang mulai menerjang rumahnya, sempat lari ketakutan meninggalkan rumanya.

Marta yang sudah lama hidup menjanda seorang diri berharap ada yang bersimpati dan membantu secara suka rela untuk membenahi dinding dan rangka atap rumahnya yang terbongkar.Hingga kini pemerintah setempat belum turun tangan memberikan bantuan sosial kepada para korban.Marta dan dua korban lainnya yang rumahnya juga hancur diterjang angin puting beliung dan ditimpa pohon aren setinggi 20 meter belum membenahi rumahnya.Mereka mengaku harus mengumpulkan dana lebih dahulu untuk membeli bahan bangunan memperbaiki kerusakan rumahnya.

Seperti Dominggus, korban puting beliung lainnya. Ia menyebutkan, belum mempunyai dana untuk membeli bahan bangunan. Ia berharap pemerintah bisa turun tangan meringankan para korban. “Seperdua rumah saya rusak ditimpa pohon tumbang. Untuk membenahi, butuh dana jutaan rupiah. Saya berharap pemerintah bisa ikut mebantu bahan bangunan agar rumah korban bisa segera dibenahi sendiri,” ujar dia.

Seperti diberitakan, angin puting beliung menerjang permukiman warga Desa Mambulilling, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa sekitar pukul 4.00 dinihari Senin kemarin. Dalam sekejap angin langsung membuat tiga unit rumah warga porak poranda.

Junaedi/Kompas.com