Bermain adalah dunia anak-anak. Tapi, tak jarang melepas anak-anak kita bermain atau berolahraga bersama teman-temannya memerlukan rasa percaya yang besar untuk menepis sejumlah kekhawatiran.
Mulai dari takut anak jatuh, cedera, berkelahi, dan sebagainya. Sebagai ibu yang cerdas, ada baiknya memahami terlebih dulu 10 cara berikut agar anak mampu menghindari risiko cedera dan patah tulang saat main ataupun berolahraga.
Yuk, pahami sama-sama tips yang dilansir dari WebMD berikut ini:
1. Anak main dengan yang seusianya
Pilih dan izinkan anak bermain hanya untuk jenis olaharaga atau permainan yang tepat untuk usianya, ukuran badannya, dan kemampuannya. Sebab bermain dengan anak-anak berusia jauh lebih besar berisiko menyebabkan cedera karena tenaga yang berbeda.
Jika anak baru mulai menyenangi olahraga berkelompok, selalu ikutkan di level pemula, tanpa kompetisi. Ingat! Kemampuan anak akan bertambah dengan sendirinya untuk naik tingkat.
Pastikan pelatih anak adalah orang berpengalaman, tidak memaksa, dan mengajarkan anak-anak teknik yang aman dalam berolahraga.
Baca: Jika Anak Terjatuh, Segera Lakukan 5 Hal Ini
2. Latihan ringan
Sebagai orang tua tak ada salahnya melatih keterampilannya saat di rumah. Misalnya, jika anak senang main sepak bola, ibu dan ayah bisa menjadi tim untuk mengajari anak cara menendang bola, cara berlari yang benar, dan seterusnya.
3. Pakaian dan pengaman yang tepat
Keselamatan dan peralatan pengaman saat berolahraga adalah wajib digunakan anak. Misalnya, saat bermain sepatu roda, pastikan anak memakai helm.
Untuk beberapa kegiatan, mereka juga mungkin perlu peralatan yang lebih lengkap seperti pelindung siku, lutut, tulang kering. Pastikan juga alat-alat tersebut berfungsi baik, ya.
4. Sepatu yang nyaman
Sepatu yang nyaman bukan hanya enak dipakai tapi harus mampu melindungi kaki dari risiko tak diinginkan. Cari sepatu sesuai jenis olahraganya dan pastikan saat pakai kaos kaki, jari-jari anak masih memiliki ruang untuk bergerak dengan nyaman.
Baca: Risiko Anak Terluka, Waspadai 7 Area Berbahaya Ini di Rumah
5. Lakukan pemanasan
Pastikan anak siap bermain atau berolahraga dengan diawali pemanasan selama 5 sampai 10 menit sebelumnya. Bisa dengan berjalan, lari di tempat, atau melakukan beberapa peregangan seperti menyentuh kaki (stretching).
Setelah olahraga, jangan lupakan pendinginan selama 10 menit. Gunanya untuk memperlambat detak jantung, merilekskan otot yang tegang, dan membantu tubuh beradaptasi/pulih usai latihan.
6. Periksa kondisi lapangan
Pastikan kondisi lapangan tempat olahraga atau bermain dalam keadaan baik. Dan jangan biarkan dia bermain jika permukaan basah atau licin.
7. Jangan main saat sakit
Jauhkan anak dari lapangan tempat olahraga atau tempat bermain. Ia harus istirahat sampai ia benar-benar sembuh.
Baca: Hati-hati, Terlalu Banyak Minum Saat Olahraga Juga Bahaya!
8. Waspadai trampolin
Bermain trampolin memang menyenangkan tapi untuk beberapa gerakan akan sangat membahayakan. Misalnya, gerakan jungkir balik yang hanya bisa dilakukan bagi mereka yang terlatih.
Nah, itu tadi 8 kiat untuk menghindari cedera saat anak bermain atau berolahraga. Jadi, sebagai orang tua jangan lupa untuk selalu mengawasi putra-putri kita saat berkegiatan ya!