Salah satu nelayan yang melihat jatuhnya penerjun anggota Kopassus di perairan Tanjung Emas Semarang menyatakan, kondisi parasut Sertu Danang Kusuma (30) yang hilang dalam keadaan tertutup alias tidak mengembang saat kejadian pada Selasa (7/2).
"Ada temannya yang mencoba untuk mengejar anggota Kopassus yang jatuh itu, namun korban keburu hilang terseret ombak," kata nelayan yang enggan menyebutkan namanya itu kepada Tribun Jateng, Rabu (8/2).
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro Kolonel Inf Dwi Endro Sasongko tidak menjelaskan secara rinci penyebab Sertu Danang hanyut ditelan ombak, setelah jatuh ke laut.
"Penyebabnya cuaca buruk," kata Dwi tanpa menjelaskan secara jelas tentang kronologi kejadian.
Seorang nelayan lain menjelaskan, Sertu Danang ditemukan dalam kondisi tanpa luka berarti. "Hanya ada beberapa lecet di tubuh," kata nelayan yang juga enggan menyebutkan namanya itu.
Para nelayan berusaha memberikan bantuan sarung untuk menutup jenazah Sertu Danang saat ditemukan, namun ditolak.
"Warga mau membungkus sarung namun tidak boleh. Katanya jangan itu, langsung dibawa sama anggota lain memakai kain hijau-hijau dengan tulisan AD," katanya.
Terpisah, Humas Basarnas Jateng Zulhawary Agustianto mengungkapkan warga menemukan jasad Sertu Danang sekitar 300 meter dari lokasi pencarian awal, tempat ditemukannya helm dan parasut.
Zul menjelaskan jasad korban pertama kali ditemukan mengapung di pinggir pantai. Kemudian, warga melapor ke tim SAR gabungan.
Proses evakuasi lalu dilakukan personel kepolisian, Ditpolair, Basarnas dan Pasukan Kopassus memakai mobil ambulans.
Kasi Ops Basarnas Jateng Tri Joko Priyono menambahkan, kondisi tubuh Sertu Danang saat ditemukan dalam kondisi dingin dan masih berpakaian lengkap.
Daniel Ari Purnomo/Tribunnews