Janji Sertu Danang Untuk Pulang Ternyata Isyarat Pamit

By nova.id, Kamis, 9 Februari 2017 | 04:15 WIB
ilustrasi latihan terjun payung (nova.id)

Duka menyelimuti keluarga anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Sertu Danang Kusuma (30) di Dukuh Kutan, Desa Brosot, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu (8/2). Pihak kerabat mengaku sangat kehilangan sosok pria yang sangat menyayangi keluarga itu.

Jenazah Sertu Danang dibawa ke rumah duka di Brosot yang kini dihuni kakak kandungnya, Kusuma Dewi. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Kamis (9/2) hari ini di pemakaman umum setempat.

Baca : Gugurnya Sertu Danang, Prajurit Kopassus di Tanjung Emas

Kepada jurnalis yang menyambanginya, Dewi mengatakan bahwa sosok almarhum semasa hidupnya sangat ramah dan selalu menunjukkan rasa kasihnya kepada keluarga dan para keponakan. Keluarga pun tak menyangka jika Danang akan pergi begitu cepat. Padahal, belum genap sebulan sebelumnya, Danang baru saja pulang ke rumah Dewi.

“Saat itu, dia bilang itu kepulangannya yang terakhir di bulan itu dan janji pulang sebulan ke depan lagi. Tapi kok ternyata sekarang dia pulang tidak bawa nyawa,” urai Dewi dengan suara yang tercekat dan langsung terisak mengingat adik keduanya itu.

Danang juga sempat berpamitan kepada anak Dewi saat hendak terjun payung di Semarang. Pesan ini disampaikan pada Minggu (5/2) lalu melalui layanan Blackberry Messenger (BBM). Padahal, kata Dewi, anaknya itu tidak pernah merasa meng-invite Danang dalam kontak perpesanannya.

Tak disangka, rupanya kepulangan Danang dan pesan pamitnya melalui BBM itu menjadi isyarat atas kepergian selamanya. “Hari minggu itu kontak terakhirnya. Kami merasa sangat kehilangan,” kata Dewi.

Danang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Orangtuanya berada di Ponorogo, Jawa Timur dan kemarin siang sedang dalam perjalanan menuju rumah duka. Almarhum meninggalkan seorang istri, Shinta Yuliastuti (27) dan anak semata wayang, Fasri Danasta Kusuma (4) yang tinggal di Cijantung, Jakarta Timur.

Ose/Tribunnews