Hujan ekstrem yang berlangsung sepanjang Kamis (9/2/2017) malam telah menyebabkan longsor di tiga desa di wilayah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Bencana ini menelan korban hingga 12 orang meninggal dunia.
Longsor terjadi di tiga desa kecamatan Kintamani yaitu di desa Awan, desa Sukawana dan desa Songan. Masing-masing desa menelan korban yang hingga saat ini terus bertambah dan kerugian yang besar.Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Humas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, data sementara yang masuk dari desa Awan akibat longsor yang terjadi menelan 4 korban jiwa dan menyebabkan kerusakan satu rumah yang tertimbun.
Sama halnya dengan longsor juga terjadi di desa Sukawana menelan satu korban jiwa atas nama I Made Kawi seorang ayah dan anaknya I Wayan Selang yang mengalami luka berat dan sekrang tengah dirawat di RS.Bangli.Kerusakan terparah atas kejadian longsong memang menimpa desa Songan yang menelan korban jiwa hingga 7 orang dan 2 orang luka berat dan 2 luka ringan. Sebanyak lima rumah rusak berat akibat bencana alam ini.
BPBD Bangli bersama Kantor SAR Denpasar, BPBD Provinsi Bali, PMI, TNI, Polri, relawan dan dibantu oleh warga melakukan evakuasi dan penanganan kedaruratan. Semua korban sudah berhasil dievakuasi. BMKG Bali melaporkan bahwa adanya tekanan rendah 984 mb di Australia Barat berdampak signifikan menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia didominasi oleh angin Baratan yang bersifat basah.
Suhu muka air laut di sekitar Bali masih hangat sekitar 28 derajat celcius yang berkontribusi bagi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali. Diprediksikan hingga 11/2/2017 hujan lebat terjadi di wilayah Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dari longsor, banjir dan puting beliung.