Gula Pasir, Gula Batu, Gula Jawa, Sweetener, Mana yang Lebih Baik?

By nova.id, Kamis, 8 Juni 2017 | 10:13 WIB
Ini yang Terjadi Bila Konsumsi Gula Garam dan Lemak Melebihi Anjuran (nova.id)

Banyak informasi membingungkan yang beredar di masyarakat, antara gula pasir, gula batu, gula jawa, sweetener, mana yang lebih baik?

Kepedulian itu muncul seiring dengan kekhawatiran akan penyakit diabetes. Masyarakat memilih mengganti penggunaan gula pasir dengan gula batu ataupun gula jawa.

Baca: 10 Mitos dan Fakta Seputar Diabetes yang Sering Membingungkan

Menurut Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., ketiga jenis gula tersebut sama saja, yang membedakan hanya tingkatan rasa manisnya.

"Sama saja, itu tergantung selera jika suka manis, ya, pakai gula pasir. Jika tidak suka terlalu manis, bisa pakai gula jawa atau gula batu. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk," jelas Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia kepada Nova.id.

Agar pehamam masyarakat akan jenis gula tidak keliru, sebenarnya yang berbahaya bukan jenis gulanya, tapi perilaku manusia yang menyalahi penggunaan gula tambahan.

"Yang keliru itu kalau penggunaan gula berlebihan. Sehari penggunaan gula tambahan cukup 40gr atau empat sendok makan," tambahnya.

Baca: Tom Hanks Akui Kebodohannya Diet Hingga Terkena Diabetes

Bagaimana dengan Sweetener?

Selain ketiga jenis gula tadi, muncul juga gula rendah kalori atau sweetener.  Prof. Hardin menjelaskan, meski dibilang rendah kalori, gula ini tetap memiliki kalori. Rasa manis yang cukup tinggi membuat konsumen tidak perlu menggunakan terlalu banyak.

"Gula rendah kalori tetap saja ada kalorinya. Sweetener sugar ini memiliki rasa manis yang tinggi, sehingga cukup sedikit saja digunakannya," imbuhnya.

Kebiasaan membumbui makanan dengan gula, karena lidah sudah terbiasa dengan rasa manis.

"Jadi orang selalu menambahkan gula, karena lidah dia sudah terbiasa dengan rasa manis. Seperti teh, itu lebih baik diminum tanpa gula, tapi kebiasaan kita minum teh selalu ditambah gula," tutupnya.

Baca: Mencegah Wajah Kusam Tanpa Menghindari Gula dan Garam

Menda Clara Florencia/Nova.id