Perempuan, Jangan Malu Bicarakan 4 Masalah Seksual Ini dengan Suami

By Dionysia Mayang, Kamis, 16 Februari 2017 | 10:45 WIB
Catat, 5 Waktu Terbaik Berhubungan Seks Agar Cepat Hamil! (Dionysia Mayang)

Masalah seksual yang tak terselesaikan dengan baik tentu sangat mengganggu hubungan pernikahan. Bukan saja terkait aktivitas seks itu sendiri, tapi juga relasi sebagai pasangan suami-istri hingga menjelang masa tua.

Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa ternyata umur berpengaruh pada masalah-masalah seksual seperti hilangnya gairah, susahnya mencapai orgasme, dan rasa sakit saat berhubungan seks.

Baca: Rutin Hubungan Seks dengan Pasangan Bikin Hidup Lebih Sehat, Lo!

Penelitian tersebut menjelaskan bahwa masalah-masalah seksual tersebut cenderung meningkat seiring berjalannya waktu dan menyebabkan beban pikiran untuk perempuan. Duh, apa saja, sih, masalah tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut.

Hilangnya Gairah

Lebih dari 10 persen perempuan di umur 20-24 tahun mengalami masalah ini. Sedangkan perempuan pada umur 25-29 tahun mengalaminya lebih tinggi, sekitar 20 persen. Hilangnya gairah pun semakin meningkat seiring bertambahnya usia.

Untuk mencegah, mulailah mengubah pola hidup agar lebih sehat, menjalin komunikasi yang lebih baik dengan pasangan, bersosialisasi dengan baik bersama kawan-kawan dekat untuk menghilangkan rasa jenuh. Jika tak bisa ditemukan solusinya, cobalah konsultasi pada konselor pernikahan atau seks soal hal ini.

Sebab kelelahan kerja, tekanan psikologis, masalah penampilan, konflik hubungan, alat KB, dan obat antidepresan mampu memengaruhi gairah seks yang menurun.

Baca: Seks Berdasar Usia: Tetap Mesra Meski Menua

Masalah Lubrikasi

Sebagai cairan tubuh alami (pelumas) yang muncul dalam vagina ketika perempuan terangsang secara seksual, tanpa adanya lubrikasi seorang perempuan akan merasakan penetrasi yang menyakitkan.

Namun, vagina kering jika seringkali terjadi menimbulkan ketidaknyamanan saat seks. Dehidrasi, konsumsi obat-obatan, menyusui, atau perubahan hormon selama menopause menyebabkan masalah ini. Jalan keluarnya, gunakan lubrikasi eksternal (non-alami) digunakan untuk menambah atau menggantikan lubrikasi alami yang kurang.

Baca: 6 Keinginan Tersembunyi Para Pria Soal Seks dari Istrinya

Susahnya Orgasme

Hasil studi mengatakan bahwa 25,4 persen perempuan umur 20-24 tahun bermasalah pada orgasme. Persentase tersebut menurun ketika mereka berusia 20-40 tahun. Namun, pada usia 50 tahun ke atas, masalah tersebut kembali meningkat.

Alasannya, ketika berada di usia 20-an, sebagian perempuan lebih sering melakukan hubungan seks dengan pasangannya namun seringkali menyembunyikan kekecewaannya saat tak orgasme. Sedangkan, di usia yang lebih tua, pasangan sudah menemukan pola yang konsisten dan satu sama lain merasa lebih nyaman sehingga lebih gampang mencapai orgasme.

Baca: Mengatasi Masalah Seks Paska Melahirkan

Seks yang Menyakitkan

Dyspareunia atau seks yang menyakitkan juga menjadi alasan keempat penyebab masalah seksual perempuan. Sakit pada vagina, klitoris, atau labia yang dirasakan saat melakukan hubungan seks bisa terjadi keringnya vagina atau adanya trauma psikologis.

Hal ini paling sering terjadi pada usia 20 awal dan 50-an. Penyebabnya menopause dan perubahan hormon. Anda tetap bisa menggunakan pelumas jika ingin seks lebih nyaman. Namun, jika terus terasa sakit, segera konsultasikan pada ahli. Sebab tubuh perempuan pada dasarnya memiliki keunikan masing-masing.

Baca: Gairah Seks Menurun? Coba Konsumsi Bawang!

Nah, setelah menilik penyebab runtuhnya gairah seks dan 3 masalah seksual lain, maka lebih baik mencegah sebelum masalah-masalah tersebut mempengaruhi hubungan Anda dengan pasangan, bukan? Salah satunya, jangan malu utarakan masalah seksual yang Anda rasakan dan cari solusinya bersama-sama, ya.

Dionysia Mayang/NOVA.id

Sumber : www.womenshealthmag.com